Amerika Bakal Sita 2 Pesawat Mewah Roman Abramovich, Ini Sebabnya

7 Juni 2022, 15:30 WIB
Inilah Ucapan Salam Perpisahan dari Roman Abramovich untuk Chelsea /Reuters/Dylan Martinez Livepic/

JAKSELNEWS.COM - AS telah memerintahkan penyitaan dua pesawat milik pengusaha kaya Rusia Roman Abramovich, demikian menurut beberapa laporan dan pengajuan pengadilan AS pada hari Senin.

Menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh Al Arabiya English, AS yakin pesawat Boeing 787-8 Dreamliner dan pesawat Gulfstream G650ER yang “dimiliki dan/atau dikendalikan” oleh Abramovich melanggar sanksi yang diberlakukan AS pada Rusia, yakni Export Control Reform Act of 2018 (ECRA).

Sanksi dapat diterapkan pada dua pesawat di bawah sanksi Rusia yang diberlakukan setelah Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari.

Baca Juga: Rusia Sebut Sanksi Terhadap Myanmar Hanya Akan Memicu Konflik Sipil Lebih Besar

Kedua pesawat buatan AS itu terbang tanpa mengantongi izin ekspor yang diperlukan dari Departemen Perdagangan AS.

Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa pesawat Boeing Abramovich sekarang berada di Uni Emirat Arab, sedangkan Gulfstream berada di Rusia.

“Boeing dan Gulfstream dimiliki dan dikendalikan oleh Roman Abramovich, seorang warga negara Rusia, melalui serangkaian perusahaan cangkang di Siprus, Jersey, dan Kepulauan Virgin Inggris,” demikian disampaikan sebuah pernyataan dari Departemen Kehakiman berbunyi.

Baca Juga: Ini Alasan Turki dan Rusia Enggan Beri Selamat ke Joe Biden, Kim Jong-un Terpantau Tetap Bungkam!

The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Washington menunda pemberian sanksi kepada Abramovich setelah ia berperan dalam mencoba menengahi perdamaian antara Ukraina dan Rusia, meskipun Inggris dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepadanya.

“Pengusaha Rusia seperti Abramovich tidak akan diizinkan untuk melanggar peraturan ekspor AS tanpa konsekuensi,” kata Direktur Biro Industri dan Keamanan (BIS) Office of Export Enforcement (OEE) John Sonderman.

“Mereka yang melanggar kontrol ekspor ekspansif yang dikenakan pada Rusia pada akhirnya akan menjadi target penyelidikan oleh Agen Khusus OEE dan mitra penegak hukum kami,” kata Soderman dalam sebuah pernyataan.

Editor: Setiawan R

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler