Demo di Thailand Semakin Memanas! Massa Tuntut PM Prayut Chan-o-cha Mengundurkan Diri

- 25 Maret 2021, 15:53 WIB
JENDERAL Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Thailand.
JENDERAL Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Thailand. /REUTERS/

JAKSELNEWS.COM - Lebih dari seribu pengunjuk rasa di Thailand mengambil alih persimpangan utama Bangkok pada Rabu (24/3) kemarin. Mereka menentang pihak berwenang telah menggunakan peluru karet terhadap para pengunjuk rasa selama akhir pekan lalu.

Gerakan protes Thailand ini sudah dimulai pada Juli tahun lalu. Mereka menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha harus mengundurkan diri dan mengatur ulang pemerintahan.

Tetapi tuntutan paling kontroversial adalah untuk mereformasi kepemimpinan monarki yang tidak tersentuh, termasuk penghapusan undang-undang pencemaran nama baik kerajaan yang kejam.

Sejauh ini lebih dari 70 pengunjuk rasa dan pemimpin mahasiswa telah dituduh menghina monarki dan sekitar belasan pendemo ditahan. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman penjara 15 tahun per dakwaan.

Pada hari Rabu, pengunjuk rasa berkumpul di distrik perbelanjaan utama Bangkok, meneriakkan "lepaskan teman kita" dan "hapus 112" merujuk pada hukum lese majeste dalam hukum pidana Thailand yang melindungi monarki dari kritik.

Sebuah panggung di tengah jalan memiliki spanduk besar bertuliskan "Reformasi Monarki", sementara puluhan demonstran memegang foto para tahanan dan menempelkannya di rambu-rambu lalu lintas.

"Tidak peduli berapa banyak teman kami yang ditangkap, 10 atau seratus, kami tidak akan tinggal diam," kata Benja Apan, salah satu pemimpin protes yang menghadapi beberapa tuduhan pencemaran nama baik kerajaan, mengutip laman Channel News Asia Kamis (25/3).

"Itu tidak bisa menghentikan semangat kita. Kita akan bertarung bersama. Alangkah baiknya jika teman kita bisa keluar bersama kita."

Wakil juru bicara Kepolisian Nasional Kissana Phathanacharoen memperingatkan protes itu ilegal karena pembatasan virus corona dan petugas akan menegakkan hukum selangkah demi selangkah.

Halaman:

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x