Polisi Israel Menyerang Warga Palestina yang Memprotes Atas Pembongkaran Toko di Yerusalem Timur

- 2 Juli 2021, 20:00 WIB
Tentara israel menyerang secara brutal pria di Jerusalem
Tentara israel menyerang secara brutal pria di Jerusalem /middleeastmonitor

JAKSELNEWS.COM - Polisi Israel menyerang warga Palestina yang memprotes atas penggusuran di Yerusalem Timur.

Pembongkaran tersebut terjadi di sebuah toko milik warga Palestina di pemukiman Silwan di lingkungan Yerusalem Timur.
 
Sebuah buldoser yang dikawal oleh polisi Israel meratakan toko daging Harbi Rajabi di lingkungan tersebut.
 
Seperti yang diketahui dari Daily Sabah pada Jumat, 2 Juli 2021, toko tersebut adalah salah satu dari setidaknya delapan properti yang menurut penduduk akan dibongkar.
 
Penduduk mengatakan bahwa banyak warga yang telah tinggal di sana selama beberapa dekade, bahkan dari sebelum 1967.
 
 
Sementara itu, pihak berwenang telah mengalokasikan tanah untuk taman dan mengatakan bahwa toko-toko dan rumah tersebut dibangun secara ilegal.
 
Mahmoud Basit yang menjalankan bisnis sebagai tukang jagal mengatakan bahwa anggota keluarganya bergantung pada pendapatan dari bisnis tersebut.
 
"Kami tidak punya cara lain untuk menghidupi keluarga kami," ujar Basit.
 
Dia juga menambahkan bahwa akibat dari pembongkaran tersebut, dia harus mencari pekerjaan baru dan memulai bisnisnya dari awal.
 
Warga Palestina lainnya, Nader Abu Diab, yang juga menerima perintah pembongkaran, selama ini hidup dalam ketakutan.
 
 
"Cucu-cucu saya bertanya kepada saya dan saya tidak bisa menjawabnya. Mereka anak-anak. Apa yang bisa saya katakan kepada mereka? Bahwa mereka akan menghancurkan rumah kami?," ujar Abu Diab.
 
Saudaranya, Fakhri Abu Diab mengatakan bahwa dia telah mengajukan tujuh kali izin Israel untuk memperluas rumahnya di Silwan tetapi selalu ditolak.
 
Dia juga menambahkan bahwa lebih dari seratus warga Palestina bisa menjadi tunawisma jika putaran penghancuran saat ini tetap berlanjut.
 
Warga Palestina lainnya di Silwan juga mengatakan bahwa mereka hampir tidak mungkin mendapatkan izin bangunan.
 
Mereka melihat penghancuran itu dirancang untuk mengusir mereka dari Yerusalem.
 
 
Menyangkal dari pernyataan warga Palestina, wakil walikota Yerusalem mengatakan bahwa pemerintah kota telah menyetujui untuk membangun ratusan rumah baru Palestina di Silwan.
 
Arieh King mengatakan bahwa ada sekitar 20 bangunan di Silwan telah menerima perintah pembongkaran.
 
"Sekitar 60 bangunan lain di sana melanggar undang-undang zonasi Israel," ujar Arieh kepada Reuters.
 
Sementara itu, petugas medis Palestina mengatakan bahwa ada sekitar 13 orang terluka dalam serangan Israel di Silwan.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x