China Sakit Hati Dituding Sebarkan Virus Covid-19

- 23 Juli 2021, 16:15 WIB
ilustrasi china
ilustrasi china /PIXABAY/SILENTPILOT

JAKSELNEWS.COM - Asal usul SARS-CoV-2 atau Covid-19 yang sampai saat ini tersebar di penjuru dunia, masih belum ditemukan.

Meski pertama kali ditemukan di sebuah pasar di Wuhan, China, para peneliti masih mencari tahu penyebab munculnya Covid-19.
 
Muncul desas-desus bahwa virus Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penyelidikan di Wuhan, bersama ilmuwan China pada awal tahun 2021 ini.
 
WHO mengumumkan bahwa virus corona sangat tidak mungkin menyebar karena adanya kebocoran laboratorium di Kota Wuhan.
 
 
Institut Virologi Wuhan, yang selama ini mendapat tudingan menyebar virus, menyangkal segala tudingan tersebut.
 
Pada penyelidikan tersebut, pihak WHO mengungkap bahwa ada kemungkinan virus menular dari hewan ke manusia, namun pihak WHO belum memiliki bukti yang cukup banyak.
 
Kini setelah ada lonjakan Covid-19 di berbagai negara, pihak WHO ingin melakukan penyelidikan tahap kedua.
 
Namun niat tersebut langsung ditolak oleh China, yang merasa sakit hati dituding jadi penyebar virus corona.
 
China menolak rencana WHO untuk melakukan penyelidikan tentang asal usul virus tahap dua, yang mencakup hipotesis bahwa virus itu bisa lolos dari laboratorium China. Dilansir Reuters, pada Kamis 22 Juli 2021.
 
 
Pada bulan ini, WHO kembali mendesak China untuk transparan membongkar audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan.
 
"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," ujar Zeng Yixin, wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC).
 
Zhang merasa sangat syok saat membaca rencana WHO itu, ia bahkan tak habis pikir dengan organisasi tersebut lantaran mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium di negaranya menyebabkan virus bocor selama penelitian.
 
Kepala WHO mengatakan bahwa penyelidikan asal usul Covid-19 terhambat karena kurangnya data mentah, terkait hari-hari pertama penyebaran Covid-19 di Wuhan.
 
Zeng mengklaim hal itu tidak bisa dilakukan, karena beberapa data tidak bisa diungkap sepenuhnya, karena masalah privasi.
 
 
"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China, dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus Covid-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," ujar Zheng.
 
China menentang politisasi penelitian terkait asal usul virus corona ini.
 
Zheng dan pakar di China mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal virus di luar China atau negara lain.
 
"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," ujar Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x