Arab Saudi Membantah Terkait Setujui Vaksin Covid-19 Sinovac

- 10 Agustus 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi Arab Saudi meningkatkan kapasitas penerimaan jemaah secara terbatas di tengah pandemi Covid-19
Ilustrasi Arab Saudi meningkatkan kapasitas penerimaan jemaah secara terbatas di tengah pandemi Covid-19 /Pixabay/Glady /

JAKSELNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Ali membantah rumor tentang Arab Saudi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm (Sinovac) buatan China. Minggu (8 Agustus 2021).

Namun, warga dan penduduk yang menerima salah satu dari vaksin buatan China dapat mengambil suntikan booster dari salah satu vaksin yang disetujui.
 
Saat ini di Arab Saudi ada 4 vaksin yang disetujui yakni Moderna, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca-Oxford.
 
Pekan lalu, portal e-visa negara itu mengatakan bahwa Arab Saudi hanya akan mengizinkan masuknya pengunjung yang divaksinasi dengan vaksin Sinopharm atau Sinovac, jika mereka menerima suntikan booster dari salah satu dari empat vaksin yang disetujui di Kerajaan.
 
 
“Tamu yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin Sinopharm atau Sinovac akan diterima jika mereka telah menerima dosis tambahan dari salah satu dari empat vaksin yang disetujui di Kerajaan,” kata Kementerian Pariwisata dalam sebuah pernyataan di portal e-visa, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (10 Agutus 2021).
 
Selain itu, Juru bicara itu juga membantah desas-desus bahwa orang meninggal di Arab Saudi setelah mengambil vaksin virus corona.
 
Ia menegaskan orang tidak boleh percaya desas-desus yang mereka dengar dari sumber tidak resmi.
 
Kemudian, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mendorong orang untuk mendaftar dan menerima vaksin, karena sebagian besar kasus Covid-19 yang baru tercatat adalah di antara warga dan penduduk yang tidak divaksinasi.***
 

Editor: Husain F.P

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x