Network
JAKSELNEWS.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan tuntutannya kepada Pemerintah AS yang baru agar menebus kesalahan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.
Rouhani mengatakan hal tersebut melalui TV Pemerintah Iran pada Minggu, 8 November 2020.
Sebagaimana diketahui, hubungan antara Irak dan As mulai memanas sejak tahun 2018. Saat itu, AS keluar dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan dunia. Selain itu, AS juga menerapkan sanksi yang melumpuhkan perekonomian Iran.
"Kebijakan Trump yang merusak telah ditentang oleh rakyat Amerika. Pemerintahan AS berikutnya harus menggunakan kesempatan untuk menebus kesalahan masa lalu," kata Rouhani, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters dalam artikel Presiden Iran Tegaskan Pemerintah AS yang Baru Harus Menebus Kesalahan Trump.
"Iran menyukai interaksi konstruktif dengan dunia," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih AS Joe Biden telah berjanji akan mengembalikan kesepakatan nuklir dengan Iran dan enam kekuatan pada tahun 2015. Kesepakatan ini diteken saat Joe Biden menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Barack Obama.
Dalam membalas perbuatan Trump, Iran telah mengurangi komitmen mereka pada penggunaan nuklir. Namun, para pemimpin ulama Iran menyebut hal ini dapat dibatalkan jika AS dapat menghormati kepentingan Teheran.
"Perlawanan heroik rakyat Iran membuktikan bahwa kebijakan tekanan maksimum pasti akan gagal," kata Rouhani.
Joe Biden sudah mengatakan bahwa kesepakatan nuklir ini akan menjadi titik awal untuk negosiasi lanjutan. Kesepakatan nuklir rencananya akan diperkuat dan diperpanjang oleh AS bersama dengan sekutu.
Artikel Rekomendasi