Vaksin Covid-19 Genexine Asal Korea Selatan Akan Masuk Uji Klinis Tahap 2 di Indonesia Pada Oktober

22 September 2020, 17:02 WIB
ILUSTRASI Pengujian vaksin.* //Pixabay/ Polina Tankilevitch

JAKSELNEWS.COM - Berbagai upaya menguji vaksin Covid-19 dari berbagai negara tengah dilakukan oleh pemerintah. Saat ini selain pengujian klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China, uji klinis vaksin Covid-19 juga akan dilakukan terhadap calon vaksin produksi perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc.

Seperti yang diterangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi bahwa uji klinis untuk vaksin dari Genexine Inc akan memasuki uji klinis tahap dua yang akan dilakukan di bulan Oktober mendatang.

“Uji klinis II akan dimulai Oktober di Indonesia,” kata Retno pada Rapat Kerja Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan menteri luar negeri sebagaimana dikutip dari ANTARA, Selasa 22 September 2020.

Sampai sekarang, akhir dari uji klinis tahap I terhadap vaksin Genexine ini akan segera berlangsung di Korea Selatan. Adapun nama dari calon vaksin ini adalah GX 19.

Sementara itu, untuk keperluan uji klinis di Indonesia, Genexine Inc bekerjasama dengan PT Kalbe Farma Tbk. Sebelumnya kedua perusahaan ini pernah bekerjasama untuk membangun perusahaan gabungkan PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio) yang memang diperuntukkan untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin.

Sebagaimana dilansir dari PRFMNEWS dalam artikel Uji klinis Tahap 2 Vaksin Covid-19 Buatan Genexine Korea Selatan Dilakukan Oktober di Indonesia GX 19 dibuat oleh konsorsium sejumlah perusahaan, yaitu Genexine, Binex, International Vaccine Institutte (IVI), GenNbio, KAIST, dan POSTECH. Dalam gabungan perusahaan tersebut Genexine merupakan koordinator.  Pembuatan calon vaksin tersebut menggunakan meterial DNA yang ditujukan untuk menciptakan antigen dalam sistem imun tubuh.

Jika telah berhasil melewati uji klinis dan siap digunakan, pemerintah telah memesan 20-30 juta dosis calon vaksin Covid-19 pada 2020 dan 290-340 juta dosis vaksin pada 2021.

Selain itu vaksin dari Genexine, pemerintah juga mengamankan vaksin dari G42, Sinovac, dan Sinopharm. Menurut Retno, Indonesia masih terus mencari peluang kerja sama pengadaan calon vaksin Covid-19 buatan

Akan tetapi, bagaimana proses penjajakan peluang tersebut tidak dijelaskan secara detail oleh Retno.

Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan bahwa upaya mendapatkan vaksin Covid-19 yang cepat, aman, dan terjangkau terus dilakukan melalui kerjasama bilateral oleh Kementerian Luar Negeri RI.

“Terkait strategi, pendekatan yang dijalankan Pemerintah Indonesia dalam memperoleh vaksin terdapat dua pendekatan. Yang pertama, pendekatan jangka pendek, berarti akses cepat waktu terhadap vaksin yang aman dengan harga terjangkau dan pendekatan ini memerlukan kerja sama dengan pihak luar baik secara bilateral maupun multilateral,” terang Retno ke para anggota Komisi I DPR RI.

“Yang kedua adalah pendekatan jangka panjang, yaitu pengembangan vaksin nasional, vaksin Merah Putih yang kita harapkan akan menjadi penopang utama proses kemandirian vaksin covid-19 di Indonesia,”tambahnya.

Namun dari kedua pendekatan tersebut, fokus Kementerian Luar Negeri saat ini adalah strategi jangka pendek karena situasi darurat pandemi Covid-19 yang menuntut tindakan cepat.

“Oleh karena itu para diplomat kita baik yang ada di Jakarta maupun di berbagai negara bekerja siang malam untuk dapat mengamankan beberapa komitmen vaksin untuk masyarakat Indonesia,” tambah dia.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Permenpan RB PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler