Berdasarkan hasil evaluasi vaksin Sinovac yang diperoleh dari studi klinik fase 3 di Indonesia, Turki, dan Brazil yang dipantau sampai periode tiga bulan setelah penyuntikan dosis kedua, vaksin tersebut terbukti aman.
Vaksin sinovac memiliki efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, kemerahan, dan pembengkakan. Adapun efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam.
Lebih lanjut, Penny mengatakan bahwa efek samping berat yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 hingga 1 persen berupa sakit kepala, gangguan kulit, dan diare. Efek samping tersebut merupakan efek samping yang kerap terjadi ketika seseorang menerima dosis vaksin, sehingga tidak berbahaya dan dapat pulih kembali.
4. Imunogenitas hingga 99 persen
Adapun vaksin Sinovac telah terbukti menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi serta imunogenitas atau kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers pada Senin (11/1).
“Pada uji klinis tahap tiga di Bandung imunogenitas menunjukkan hasil yang baik,” jelas Penny.
Penny mengatakan bahwa vaksin Sinovac telah terbukti menunjukkan kemampuannya untuk membentuk antibodi yang tinggi, yakni sebesar 99,23 persen.***
Artikel Rekomendasi