Sindir TGUPP DKI Jakarta Soal Banjir, Ini Kata-Kata Menohok Ferdinand Hutahaean

- 23 Februari 2021, 10:19 WIB
Ferdinand Hutahaean komentari nama Sandiaga Uno dan Fadli Zon Pengganti Menteri KKP. (Twitter)
Ferdinand Hutahaean komentari nama Sandiaga Uno dan Fadli Zon Pengganti Menteri KKP. (Twitter) /Twitter

JAKSELNEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari soal banjir yang melanda DKI Jakarta. Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand mencuit bahwa tanah Jakarta merupakan tanah jenuh yang sudah hampir kerasnya dengan beton. 

"Tanah Jakarta itu tanah yg sudah hampir sama kerasnya dengan beton," tulis Ferdinand Hutahaean, dikutip Jakselnews.com dari laman Twitter Ferdinand Hutahaean pada Senin, 22 Februari 2021.

Ferdinand juga mengatakan bahwa kondisi itu membuat tidak mudah untuk menyerap air bahkan seperti bak penampung air. 

Baca Juga: WHO Klaim Pandemi Covid-19 akan Berakhir pada 2022

"Kondisi itu membuat tidak mudah utk menyerap air bahkan bisa jadi seperti bak penampung air," sambungnya. 

Lebih lanjut ia juga menyentil pakar di TUGPP DKI Jakarta terkait sumur resapan yang tidak efektif. 

"Masa hal sprt ini tdk diketahui para pakar di TUGPP itu? Sumur resapan itu tdk efektif" pungkasnya. 

Baca Juga: Langkah Mudah Mengurus STNK dan BPKB Rusak Akibat Banjir

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyebutkan bahwa faktor utama banjir yang menggenang DKI Jakarta disebabkan kawasan resapan air yang belum memadai. Kendala ini sudah menjadi permasalahan sejak lama yang perlu cepat dibenahi dengan meningkatkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan wilayah resapan air. 

WALHI juga mengatakan bahwa banjir terjadi karena kurangnya perencanaan tata ruang dalam pemanfaatan ruang. Tapi pemerintah pusat dan daerah yang tidak mengintegrasikan pembangunan dengan ekosistem.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa seluruh jajarannya sudah mengantisipasi adanya prediksi cuaca ekstrem yang bakal melanda Jakarta sampai 24 Februari 2021 mendatang.

"Alhamdulillah antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin. Atas izin Allah satu hari kering. Kenapa? Karena jajaran dalam posisi siaga. Jadi status siaganya sudah dari kemarin-kemarin," ujar Anies Baswedan.

Anies juga menyebut bahwa pihaknya sudah mencatat kawasan mana saja yang berisiko diterjang banjir. Sehingga pompa dan pengawasan bisa langsung dikerahkan.

Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, sehingga begitu terjadi genangan, maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, pengawasan dikerahkan," kata Anies Baswedan.***

Editor: Setiawan R

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini