Vaksinasi Sudah Berjalan hingga Tahap Dua, Bagaimana dengan Vaksin Nusantara Produksi Indonesia?

- 11 Maret 2021, 13:52 WIB
ILUSTRASI// Vaksin Covid-19
ILUSTRASI// Vaksin Covid-19 /Pixabay.com/torstensimon/Pixabay.com

JAKSELNEWS.COM - Proyek penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin Nusantara telah dimulai sejak Oktober 2020. Namun, meski kini proses vaksinasi mulai menyasar penduduk lansia di tahap II, vaksin Nusantara masih belum menunjukkan tanda-tanda pendistribusian. 

Vaksin Nusantara diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Vaksin ini diklaim sebagai vaksin Covid-19 pertama di dunia yang menggunakan sel dendritik. Metode ini dilakukan dengan mengambil sel darah pasien positif Covid-19 untuk diuji coba di laboratorium dan dikembangkan sebagai vaksin. 

Vaksin Nusantara ini memiliki landasan inovasi vaksin Merah-Putih. Pengembangan vaksin Nusantara melibatkan PT Rama Emerald Multi Sukses dan AIVITA Biomedical Inc asal California, Amerika Serikat. Tak hanya itu, Terawan juga menggandeng tim peneliti dari Laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang serta Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Baca Juga: Sony Pictures Bakal Produksi Film K-Pop: Demon Hunters

Saat ini, vaksin Nusantara sudah selesai melakukan uji klinis fase pertama. Selain diklaim sebagai vaksin pertama dengan metode sel dendritik, vaksin Nusantara juga diklaim dapat membentuk antibodi seumur hidup.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI, Zubari Djoerban mempertanyakan klaim ini. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyebutkan suatu klaim atas vaksin Nusantara yang sedang dalam proses untuk uji klinis fase kedua dan ketiga sebelum akhirnya siap didistribusikan.  

Sementara itu, uji klinis tahap dua untuk vaksin Nusantara belum dapat dilaksanakan. Hal ini karena hasil uji tahap pertama belum sepenuhnya dilaporkan dan di-review oleh BPOM sehingga izin pelaksanaan uji klinis tahap dua belum diberikan. 

Selain terkait klaim dan review terhadap uji klinis tahap pertama, vaksin Nusantara dinilai memiliki metode yang rumit. Proses pengembangan yang rumit dengan metode sel dendritik ini dianggap tidak sesuai dengan harapan agar vaksinasi yang dapat dilakukan dengan cepat. 

Baca Juga: Unggahan Lawas Nadya Arifta Diduga Sindir Jokowi Beredar di Instagram

Halaman:

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah