Menko Perekonomian Airlangga Puji Anies Baswedan Terkait Vaksinasi Covid-19

- 20 Agustus 2021, 18:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta mendapat pujian mendapat pujian dari Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memuji Gubernur Anies Baswedan karena vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta mendapat pujian mendapat pujian dari Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memuji Gubernur Anies Baswedan karena vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jakarta. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

JAKSELNEWS.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memuji Gubernur Anies Baswedan karena vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jakarta menjadi yang paling tinggi secara nasional.

Selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19, Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan DKI Jakarta ini harus diikuti oleh daerah lainnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
 
Sebab, sebagai kawasan Aglomerasi, Jabodetabek saling berhubungan satu sama lain.
 
"Kawasan ini berhubungan, seperti balon ditekan di satu tempat, tempat lain akan naik, seperti pimpong juga. Jadi aglomerasi harus dikunci," ujarnya di Balai Kota Jakarta saat memberikan sambutan Kamis (19 Agustus 2021).
 
Airlangga mengucapkan terima kasih kepada DKI Jakarta karena telah menjadi salah satu yang tertinggi untuk vaksin pertama.
 
"Saya berterimakasih DKI salah satu yang tertinggi untuk vaksin pertama," ujarnya.
 
 
Menurutnya, vaksinasi ini perlu terus dikejar, sebab hal ini menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19. 
 
Selain itu, ia mengatakan melalui vaksinasi maka tingkat kematian dapat dikurangi.
 
Berbagai studi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang sudah divaksinasi, tingkat kematian yang disebabkan Covid-19 bisa tertolong.
 
Artinya tidak terlalu memerlukan perawatan yang lebih berat untuk mereka yang sudah divaksin, dibandingkan yang belum divaksin.
 
"Yang tidak divaksin berisiko lebih tinggi," ujarnya.***
 

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x