Turki Tutup Mata untuk Pengungsi Afganistan

- 20 Agustus 2021, 13:33 WIB
Turki Geram Amerika Serikat Campur Tangan Pengungsi Afganistan, Tanju Bilgic: Keputusan AS Sangat Konyol
Turki Geram Amerika Serikat Campur Tangan Pengungsi Afganistan, Tanju Bilgic: Keputusan AS Sangat Konyol /Ilustrasi Pixabay/

JAKSELNEWS.COM - Pada Kamis (19 Agustus 2021) Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan jika negaranya tak memiliki kewajiban apapun atas tragedi di Afghanistan. 

Hal ini disampaikan olehnya setelah pertemuan kabinet lima jam di Kompleks Kepresidenan Ankara, ketika Taliban memperkuat genggaman dan menguasai Afghanistan, yang memicu gelombang pengungsi.
 
"Turki tidak memiliki kewajiban apa pun untuk menjadi tempat yang aman bagi para pengungsi Afghanistan," ujar Presiden Erdogan
 
Erdogan coba tenangkan para penduduknya di Turki imbas tragedi di Afghanistan dan para pengungsi yang semakin membludak.
 
Ia juga menyinggung soal keselamatan para pengungsi Afghanistan.
 
 
"Adalah kewajiban kami kepada warga Turki untuk memastikan para pengungsi kembali dengan selamat ke negara asal mereka," ujarnya
 
Dalam kesempatan itu Erdogan membantah tuduhan oposisi bahwa Turki telah menampung 1.5 juta pengungsi Afghanistan.
 
Erdogan juga menegaskan komitmen negaranya terhadap 'stabilitas dan keamanan' Afghanistan.
 
Ia mengatakan Ankara dapat mengadakan pembicaraan dengan pemerintah baru di Afghanistan.
 
Diketahui dari laman Daily Sabah bahwa jika perlu pihaknya akan bertemu dengan pemerintah Afganistan yang sekarang dikuasai Taliban untuk membahas agenda.
 
 
"Kami akan bertemu dengan pemerintah yang dibentuk oleh Taliban jika perlu dan membahas agenda bersama kami," ujar Erdogan
 
Sebelumnya, Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir setelah kelompoknya mengambil alih istana kepresidenan di Kabul.
 
Pada Senin (16 Agustus 2021) disaat terjadinya kegaduhan di Afganistan, negara-negara barat bergegas untuk mengevakuasi warganya di tengah kekacauan di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai ketika warga Afghanistan yang panik mencari jalan keluar. 
 
Pada hari minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan jika Taliban telah berhasil mengambil alih negara yang dipimpinnya.
 
"Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, harta benda, dan pertahanan diri warga negara mereka," ujar Asraf Ghani
 
 
Pernyataannya ini keluar saat dirinya berhasil melarikan diri dari negara itu saat para militan Taliban memasuki ibu kota.
 
Alasan dirinya kabur dari negara yang dipimpinnya itu, ia mengatakan ingin menghindari pertumpahan darah.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat Daily Sabah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x