Wah, Jakarta PSBB Total, Warganya Malah Kabur ke Bandung dan Jogja! Ini Tegasan Dr. Tirta

- 28 September 2020, 16:10 WIB
dr Tirta
dr Tirta /Pikiran-rakyat.com

JAKSELNEWS.COM - Diketahui bahwa Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penularan virus Covid-19 hingga Minggu 11 Oktober 2020 mendatang.

Dilansir Jakelnews.com dari artikel Pikiran-Rakyat.com berjudul Jakarta PSBB, Warganya Kabur ke Bandung dan Jogja, dr. Tirta: Muncul Klaster Pecel, Gudeg, dan Soto!, PSBB Jakarta tetap dinilai kurang efektif karena banyak warga DKI malah 'kabur' ke Kota Bandung dan Yogyakarta yang akhirnya kemudian menularkan virus Covid-19 di sana.

Bahkan, menurut Dokter Tirta Mandira Hudhi, sudah muncul klaster penularan virus corona Covid-19 di warung pecel, gudeg, dan soto gara-gara warga DKI Jakarta yang 'kreatif' lari ke Yogyakarta.

Hal ini diungkapkan dalam salah satu video Instagram Live yang diunggah Dr. Tirta pada Minggu 27 September 2020 kemarin. Dalam video tersebut, ia melontarkan banyak saran yang ingin disampaikan kepada kepala daerah, khususnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pertama-tama, Dr. Tirta mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk merazia kantor-kantor dengan tegas, bahkan ditutup sekalian. Pemprov harus melaksanakan hal tersebut sebagaimana saat merazia masyarakat menengah ke bawah di jalanan Kota Jakarta.

Di sisi lain, Dr. Tirta meminta tempat hiburan tetap dibuka tetapi secara terbatas agar anak muda bisa tidak bepergian ke luar kota. Persoalan ini pula dianggap sangat mendesak lantaran banyak warga DKI yang sengaja 'kabur' ke kota lain demi menghindari PSBB.

"Percuma juga pak, kalau kita PSBB, mereka ke Bandung. Mereka cuma pindah aja. Nanti Jabarnya yang naik," jelasnya.

"Itu serius, pak. Orang-orang DKI itu cuma geser ke Bekasi, Tambun, Depok, Tangerang, Alsut (Alam Sutera), Serpong, Bandung. Itu tuh rame orang Jakarta semua!" imbuh Dr. Tirta.

Lebih lanjut, Tirta juga menjelaskan para pemilik tempat hiburan bisa diedukasi terlebih dahulu oleh satgas Covid-19 dan dicabut izinnya jika melanggar.

"Saya setuju begitu sih, daripada ini orang pindah-pindah, mumet satgasnya! Saya di lapangan pusing! Keliling-keliling, Jawa Barat-DKI, Jabar-DKI," keluhnya.

"Ada bukti story (orang DKI yang pergi ke luar kota), nantang malah!" tambah Tirta.

Bukan cuma di daerah Jabodetabek dan Bandung, warga Jakarta pun ada yang sengaja lari ke Yogyakarta.

Akibatnya, muncul klaster-klaster Covid-19 di tempat-tempat makan dan nongkrong di sana.

"Orang Jakartanya pinter, pak! Cerdas! Licin! Orang-orang anak muda dari Jakarta itu malah nyetir ke Jogja, liburan ke Malioboro!" terangnya.

"Makanya di Jogja naik gara-gara klaster pecel. Jadi, klaster di Jogja itu adalah klaster pecel, klaster gudeg, klaster soto karena orang Jakarta kabur, pak!" sambung Tirta.

Dokter influencer ini pun meminta pemda-pemda untuk saling bekerja sama menangani persoalan tersebut. 

"Ini ngurusin orang Jakarta doang. Saya enggak tahu ya, tapi orang Jakarta memang suka jalan-jalan kayaknya," kata Tirta berkelakar.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x