Network
JAKSELNEWS.COM - Posisi matahari yang berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenith akan menyebabkan bayangan benda seperti terlihat menghilang. Peristiwa ini disebut juga Kulminasi Utama atau juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan.
Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenith. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang",karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan, demikian dikutip dari bkmg.go.id.
Baca Juga: Ahli Ungkap Seperempat Pasien Sembuh Virus Corona Alami Hal Ini! Simak Cara Atasinya
Indonesia yang berada di titik khatulistiwa atau di sekitar ekuator akan mengalami peristiwa kulminasi utama sebanyak dua kali dalam setahun.
Posisi matahari tepat di garis khatulistiwa terjadi pada tanggal 20 Maret 2021 pada pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB. Sedangkan posisi matahari berada di titik balik Selatan pada tanggal 21 Desember pada pukul 22,59 WIB, dan matahari berada di titik balik utara pada tanggal 21 Juni 20221 pada pukul 22.59 WIB.
Pada tahun ini, kulminasi utama diperkirakan akan terjadi antara bulan Februari hingga bulan April. Wilayah Jakarta sendiri akan mengalami kulminasi utama pada tanggal 4 Maret 2021 pukul 12.04 WIB dan 9 September 2021 pada pukul 11.40 WIB.
Baca Juga: Terdeteksi miliki Bibit Siklon Tropis, Ini Dampak dari adanya Bibit Siklon Tropis
Berikut adalah data “Hari Tanpa Bayangan” di setiap ibu kota Provinsi.
Artikel Rekomendasi