Institut di Korea Selatan Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Wajah Deepfake

- 30 Maret 2021, 15:56 WIB
Ilustrasi pendeteksi wajah (Freepik / pch_vector)
Ilustrasi pendeteksi wajah (Freepik / pch_vector) /Freepik / pch_vector

JAKSELNEWS.COM – Institut Sains dan Teknologi Lanjutan Korea (KAIST) meluncurkan aplikasi seluler pendeteksi deepfake pertama di negara itu untuk mencegah informasi yang salah dan menghindari potensi bahaya pada korban yang menjadi sasaran.  

Deepfake merupakan gambar atau video yang dimanipulasi secara digital, biasanya memadukan wajah seseorang dengan badan yang bukan miliknya.  

Aplikasi bernama KaiCatch itu dapat secara akurat mendeteksi deepfake dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengenali distorsi abnormal pada wajah subjek dalam gambar.

Baca Juga: Spotify Perbarui Aplikasi Desktop Agar Lebih Mirip Tampilan Seluler

Lee Heung-kyu dari KAIST, seorang profesor di belakang KaiCatch mengatakan dia telah mengembangkan perangkat lunak pendeteksi manipulasi gambar sejak 2015. Dia mengumpulkan database massal dari gambar dan data video.

Peneliti mengharapkan KaiCatch dapat membantu masyarakat luas mendeteksi deepfake yang telah menjadi perhatian utama di Korea Selatan karena mereka telah digunakan untuk membuat film porno yang melibatkan selebriti wanita.

Sebuah petisi di situs web kantor kepresidenan awal tahun ini, banyak yang menyerukan hukuman keras terhadap pengguna deepfake dalam film porno. Petisi tersebut mendapatkan lebih dari 390.000 tanda tangan.

Baca Juga: Kemenparekraf Manfaatkan Aplikasi Tlusur Sediakan Informasi Destinasi Wisata

"Ini hanyalah titik awal untuk KaiCatch," ujar Lee yang dikutip dari Korean Times. "Kami berencana untuk terus memperbarui perangkat lunak untuk mendeteksi teknologi deepfake baru," tambahnya.

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x