Network
JAKSELNEWS.COM - Ditutup pada level 6.356,16, pergerakan IHSG pada Jumat, 19 Maret 2021 cenderung menguat sebesar 0,13 persen. Namun, jika membandingkan pergerakan pekan ketiga Maret 2021 ini dengan pekan sebelumnya, IHSG justru terkoreksi 0,03 persen.
Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini mengalami penurunan sebesar 4,14 persen menjadi Rp 11,455 triliun. Rata-rata frekuensi harian turut mengalami penurunan sebesar 5,97 persen menjadi 1.137.111 kali transaksi.
Rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 6,29 persen menjadi 16,793 miliar saham. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 512,28 miliar.
Baca Juga: Warner Bros dan DC Akan Produksi FIlm Superhero Hourman
Meski naik turun selama sepekan terakhir, pergerakan pasar saham selama minggu ketiga Maret 2021 ini cenderung stabil dan setidaknya mampu bertahan di level support 6.300. Pergerakan level support ini dianggap sebagai optimisme pelaku pasar akan prospek masa depan Indonesia.
Faktor kuat yang mempengaruhi pasar saham selama pekan ini yaitu imbal hasil obligasi Amerika Serikat atau US Treasury. Kenaikan imbal hasil obligasi AS memungkinkan investor asing beralih dari pasar saham Indonesia.
Analis Indo Premier Sekuritas, Mino juga memprediksikan jika tren kenaikan imbal hasil obligasi AS masih akan menjadi faktor berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Hal ini karena kenaikan imbal hasil obligasi AS cenderung membuat bursa saham negara berkembang tertekan.
Baca Juga: Masuk Jajaran Villain Ganteng, Dokter Sung Yo Han 'Mouse' Dulunya Dokter Polos Loh!
Selain itu, faktor fluktuasi harga komoditas turut menekan indeks. Selain faktor yang menekan pergerakan bursa saham, terdapat juga faktor keputusan Bank Sentral yang membawa pergerakan positif pada pasar saham.
Artikel Rekomendasi