Network
JAKSELNEWS.COM - Kementerian BUMN segera mengarahkan Perum Produksi Film Negara (PFN) sebagai lembaga keuangan perfilman atau film financing yang akan menandai produksi film-film Indonesia.
"PFN ke depan juga akan banyak berubah. PFN bukan lagi bertarung dengan pembuat film, kita malah mengarahkan PFN menjadi lembaga keuangan perfilman atau film financing," kata staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga pada diskusi daring, Jakarta, Senin (28/9). Dikutip dari Antara.
Diketahui sebelumnya, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, PFN dan PT Balai Pustaka (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) integrasi dalam satu klaster media BUMN.
Dengan demikian, staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan melalui perannya sebagai lembaga keuangan perfilman maka PFN ini akan mengarah dan masuk ke klaster jasa keuangan nantinya.
"Jadi memang PFN nanti akan menandai film-film yang ada di Indonesia, sehingga bukan bertarung dengan pembuat-pembuat film yang ada tetapi malah mendorong agar film-film Indonesia makin banyak," ujar staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara PFN akan didorong menjadi BUMN yang berperan sebagai lembaga keuangan perfilman.
Direktur Utama PFN, Judith J Dipodiputro mengatakan nota kesepahaman ini akan menjadi batu lompatan bagi ketiga BUMN tetap bertahan tidak hanya dari tantangan Pandemi Covid-19 tetapi juga tantangan masa depan BUMN.
Direktur Utama PFN, Judith J Dipodiputro berharap sinergi ketiga perusahaan ini dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mendukung BUMN Indonesia bisa bersaing dengan badan usaha milik negara lain khususnya di kawasan regional.
Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachrodji mengatakan kluster media merupakan kluster yang tidak terlepas dari industri kreatif termasuk peran insan di dalamnya. Untuk itu, momentum ini diharapkan memberikan semangat dan manfaat tidak hanya bagi ketiga badan usaha tetapi juga masa depan Indonesia.***
Artikel Rekomendasi