Waduh! Jenazah Covid-19 di Bengkulu Dibawa Menggunakan Sepeda Motor, berikut penjelasannya

- 4 Agustus 2021, 13:27 WIB
Ilustrasi pemakaman Covid-19.
Ilustrasi pemakaman Covid-19. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

JAKSELNEWS.COM - Seorang suami bersama beberapa orang terpaksa membawa jenazah istrinya yang diduga positif Covid-19 dengan menggunakan sepeda motor, dikarenakan di RSUD itu tidak mendapatkan ambulans untuk mengangkut jenazahnya. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Diketahui seorang suami tersebut bernama Soni Efendi (42) warga Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, membawa jenazah istrinya bernama Ompilawati (38) menggunakan sepeda motor pada Selasa (3 Agustus 2021) dini hari.
 
Soni Efendi yang didampingi keluarganya, Indra Taufik (54) menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi ketika istrinya Ompilawati yang mengidap penyakit gula dan sering menjalani perawatan di rumah sakit dibawa menggunakan sepeda motor pada Senin, 2 Agustus 2021 ke RSUD lantaran penyakit yang dideritanya kambuh.
 
 
Ompilawati sempat menjalani perawatan di RSUD Mukomuko, tetapi nyawanya tidak berhasil terselamatkan dan menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa dini hari sekitar pukul 2.00 WIB.
 
Namun, ketika mengurus jenazah istrinya, pihak RSUD mengatakan bahwa jenazah Ompilawati positif Covid-19, sehingga pemulasaraan (pemakaman) jenazah harus mengikuti standar penanganan jenazah Covid-19.
 
Kemudian, pihak keluarga menolak untuk melakukan pemulasaraan jenazah sesuai standar penanganan jenazah Covid-19.
 
Menurut Indra Taufik (54), keluarga tidak berkenan melakukan pengurusan jenazah sesuai standar pemulasaraan Covid-19, karena RSUD tidak menyediakan mobil ambulans.
 
 
Oleh karena itu, pihak keluarga membawa pulang jenazah menggunakan sepeda motor.
 
"Memang waktu Ompilawati masuk rumah sakit, Senin siang itu sempat menjalani tes cepat Covid-19 dan katanya positif tapi keluarga tidak percaya yang bersangkutan ini terjangkit virus corona karena almarhum jarang keluar rumah dan sekitar rumahnya tidak ada yang terjangkit virus ini,” ujarnya.
 
Sementara itu, Direktur RSUD Mukomuko dr. Syafriadi tidak membenarkan jika ada warga yang membawa pulang jenazah keluarganya menggunakan sepeda motor.
 
Menurutnya, kejadian itu hanya kesalahpahaman antara petugas RSUD dengan pihak keluarga.
 
Syafriadi mengatakan bahwa jenazah sempat akan dilakukan pemulasaraan standar Covid-19, karena yang bersangkutan positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan tes cepat antigen.
 
 
Awalnya keluarga sudah setuju jenazah dimakamkan secara standar protokol kesehatan Covid-19, namun petugas yang mengurusi jenazah saat itu belum siap karena alasan waktu (malam hari), sehingga petugas harus dihubungi terlebih dahulu.
 
“Setelah saya klarifikasi dengan petugas-petugas, menurut penilaian saya, pihak keluarga tidak sabar. Kita akui petugas yang mengurus jenazah tidak standby. Harus dihubungi dulu,” ujarnya 
 
Untuk persoalan ambulans, Syafriadi menegaskan bahwa RSUD sangat siap memberikan pelayanan berupa ambulans bagi pasien yang meninggal di RSUD Mukomuko.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x