Serial Investasi, Mengenal Siapa Anda, Si Konservatif, Moderat, atau Agresif?

- 16 Desember 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi investasi.
Ilustrasi investasi. /Pixabay/sergeitokmakov

JAKSELNEWS-.COM Sama seperti menekuni hobi, menekuni investasi mesti selaras dengan dengan sifat kita. Sifat dan kebiasaan akan mempengaruhi cara investasi Anda. Itu sebab perlu menengal profil risiko

Profil risiko merupakan tingkatan seberapa besar seseorang dapat menoleransi suatu risiko investasi. Bisa jadi Anda sanggup menghadapi risiko tinggi, sebagian yang lain hanya mampu menghadapi risiko rendah.

Ada tiga tipe investor berdasarkan profil risiko.

Tipikal investor konservatif, memiliki profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau modal pokoknya  berkurang. Para investor pemula yang baru saja tertarik untuk berinvestasi, rata-rata memiliki sifat ini.  

Baca Juga: Serial Investasi, Tiga Pertanyaan Sederhana untuk Cek Apakah Anda Gampang Terbujuk Investasi Bodong

Tipe investor konservatif  cocok untuk berinvestasi pada reksadana pasar uang, depositi, dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun, dan menabung emas.

Tipikal investor moderat, biasanya memiliki tujuan finansial jangka menengah. Tipikal investor ini bersedia menerima tingkat return yang fluktuasinya tidak signifikan, dan masih bisa menoleransi risiko dalam berinvestasi. Tetapi tidak untuk risiko yang tergolong besar, sebab investor moderat masih tetap berhati–hati dalam memilih instrumen investasi yang aman.

Tipe investor moderat, cocok untuk berinvestasi pada reksadanapendapatan tetap dan reksadana campuran, reksadana saham, dan menabung saham.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Lebih Cepat Dibanding Pasca Krisis 1998

Tipe agresif menunjukkan profil risiko yang tinggi, siap jika modalnya berkurang demi imbal hasil yang juga tinggi. Rata-rata investor yang sudah berpengalaman.

Tipe investor agresif terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tergolong ekstrim. Sangat cocok berinvestasi pada jenis reksadana saham, saham, hingga derivatif. Para trader di pasar modal sudah pasti termasuk tipe agresif.

Sekarang, mari kita mengetes dengan pertanyaan sederhana ini: Jika pekan lalu Anda membeli saham, lalu turun 5% pekan ini, apakah Anda akan panik dan langsung menjual saham Anda?

Untuk jawaban iya, sebaiknya Anda mencoret jenis investasi trading saham dari daftar rencana investasi. Anda akan strees sepanjang masa. Jadi pilihlah investasi dengan risiko rendah, tentunya hasilnya juga tak terlalu tinggi.***

 

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: IDX Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x