Menelusuri Arsitektur Unik Masjid Tuo Kayu Jao

- 4 Mei 2022, 09:29 WIB
Masjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao /Hermadiyansyah/Wikimediacommon/

Bangunan masjid memadukan ciri Islam dengan corak Minangkabau yang sangat kental. Atapnya yang bersusun tiga tingkat melambangkan tiga tungku sajorangan yang dalam budaya Minangkabau merupakan alim ulama, ninik mamak, dan kelompok cerdik pandai.

Baca Juga: Kabar Duka, Aktris Senior Mieke Wijaya Meninggal Dunia

Pada puncak atap berbentuk limas yang di ujungnya diberi mestaka ini ditutupi anyaman ijuk setebal 15 sentimeter dan disusun pada kerangka bambu. Bentuk atap masjid sedikit cekung, dimaksudkan untuk mempercepat aliran air hujan menuju ke bawah. Sayangnya pada beberapa sisi atap ijuk sudah ditumbuhi lumut dan semak kecil.

Pada tiap bagian atap susun diberi pembatas dengan hiasan ukiran terawangan tembus bermotif geometris. Pembatas berukir ini dimanfaatkan juga sebagai ventilasi udara dan jalur masuk cahaya ke dalam masjid. Antara satu tingkat atap dan lainnya ada dua ukiran lingkaran seperti roda.

Ukiran unik juga dapat dijumpai pada keempat sudut dinding bagian luar dan permukaan beduk. Sedangkan tonggak dan pondasi masjid terbuat dari kayu jao yang dikenal kuat, keras, dan sangat alot.

Masjid berbentuk bujur sangkar ini tampak menjorok keluar pada bagian barat, ukurannya 2,1 meter x 3,5 meter dan beratap ijuk membentuk seperti tanduk atau dikenal sebagai gonjong. Tepat di bawah gonjong ini, yaitu di bagian dalam masjid berdiri sebuah mihrab, atau area imam memimpin salat dipadu sebuah mimbar dari kayu berukir motif sulur.

Untuk masuk ke dalam masjid, kita mesti melewati lima anak tangga yang melambangkan rukun Islam. Lebar anak tangga 80 sentimeter. Sebuah pintu masuk selebar 1 meter tipe ganda atau dua daun pintu akan langsung menyambut kita. Posisi pintu berada di sisi timur bangunan. Seluruh material dinding, plafon dan tiang terbuat dari bahan kayu dan dicat cokelat tua dari sebelumnya berwarna putih. Terdapat pula 13 jendela yang melambangkan rukun salat.

Kecuali tiang tengah mulai dari tanah sampai pada permukaan plafon lantai dua telah diganti cor beton oleh masyarakat karena material sebelumnya dari kayu telah lapuk dan hancur. Lantai masjid terbuat dari papan dan dibuat lebih tinggi 30 sentimeter dari permukaan tanah. Meskipun pernah dipugar, bentuk asli masjid ini masih dipertahankan.

Baca Juga: 100 Rekomendasi Bayi Perempuan Modern dengan Arti yang Lengkap

Sebanyak 27 tiang setinggi 15 meter dan sebuah tiang utama di bagian tengah bangunan yang disebut sebagai tiang macu. Ke-27 tiang tadi selain menjadi penyangga kokohnya masjid, sekaligus simbolisasi dari enam suku di kawasan masjid berdiri, ditambah empat unsur pemerintahan, serta tiga unsur agama yaitu khatib, imam, dan bilal atau pelantun azan.

Halaman:

Editor: Ariyanti

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x