Beberapa Drama Korea Era Kerajaan Ini Terkena Imbas dari Pembatalan Joseon Exorcist

- 29 Maret 2021, 20:16 WIB
SBS batalkan Joseon Exorcist setelah 2 episode karena kontroversial (Soompi)
SBS batalkan Joseon Exorcist setelah 2 episode karena kontroversial (Soompi) /Soompi

JAKSELNEWS.COM – Industri produksi drama Korea Selatan telah menarik perhatian karena meningkatnya kontroversi atas memutarbalikkan sejarah Korea yang menyebabkan drama ‘Joseon Exorcist’ berhenti tayang.

‘Joseon Exorcist’ berlatar awal abad ke-15 pada masa pemerintahan Raja Taejong, raja ketiga di atas takhta Dinasti Joseon 1392-1910.

Drama tersebut bercerita tentang fantasi pengusir setan supernatural melalui pertarungan keluarga kerajaan melawan roh jahat.

Baca Juga: Imbas Kontroversi Joseon Exorcist, Saham SBS dan YG Entertainment Anjlok

Drama yang ditulis oleh Park Gye-ok ini harus berhenti tayangkan seluruh episode setelah episode 2 yang telah tayang. Hal itu terjadi setelah mendapat kecaman karena tidak tepat menggambarkan Raja Taejong dan putra mahkota.

Orang-orang mengkritik adegan di mana Raja Taejong yang berhalusinasi membantai orang-orang Joseon yang tidak bersalah dan putra mahkota meminum minuman keras Tiongkok dan makan makanan Tiongkok, seperti pangsit, kue bulan, dan telur abad, di sebuah kedai minuman yang terletak di wilayah Joseon. Keturunan keluarga kerajaan Joseon pun mengeluhkan penggambaran leluhur yang menyimpang.

Buntut dari penghentian mendadak ‘Joseon Exorcist’ tumpah ke drama ‘Mr. Queen’ yang menghadapi kontroversi serupa atas distorsi sejarah dan penggambaran lucu dari tokoh sejarah nyata yang terjadi pada masa pemerintahan penguasa ke-25 Joseon, Raja Cheoljong. Layanan video-on-demand untuk ‘Mr. Queen’ kemudian dihentikan dari platform streaming lokal Tving selama akhir pekan.

Baca Juga: Jang Dong Yoon Minta Maaf atas Kontroversi Joseon Exorcist

Drama kerajaan mendatang ‘Snowdrop’ yang berlatar tahun 1987 ketika Korea Selatan mengalami gerakan demokrasi nasional, juga mendapat sorotan karena nama karakter mirip dengan aktivis demokrasi sebenarnya.

Halaman:

Editor: Setiawan R


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x