Trump Selalu Potong Paparan Saat Debat Capres AS, Joe Biden: Bisa Diam, Bung!

30 September 2020, 21:48 WIB
Donald Trump dan Joe Biden sedang berdebat dalam pemilihan Capres AS. /Tangkapan layar YouTube.com/ CNA

JAKSELNEWS.COM - Debat pertama calon presiden (capres) Amerika Serikat berlangsung hari ini Rabu, 30 September 2020. Suasana debat antara Donald Trump dan Joe Biden tersebut terbilang panas.

Salah satu alasan yang membuat tensi perdebatan naik adalah ulah Trump yang selalu memotong pembicaraan Biden. Calon presiden dari Partai Demokrat ini bahkan sampai menyebut Trump sebagai badut karena sangat geram.

"Susah untuk berbicara dengan badut ini (Trump)," kata Biden.

Lebih dari itu, Biden pun menuduh Trump seperti ‘anak’ Presiden Rusia Vladimir Putin. Aksi potong memotong satu sama lain itu pun membuat Biden meminta Trump untuk diam.

"Bisakah Anda diam, bung!" katanya seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com mengutip Business Insider dalam artikel Geram Selalu Dipotong Trump saat Debat Capres AS, Biden: Susah Bicara dengan Badut Ini.

Perdebatan ini sudah menunjukkan ketegangan sejak topik pertama diajukan oleh moderator. Topik tersebut membahas mengenai calon hakim Mahkamah Agung yang dipilih oleh Trump, Amy Coney Barrett.

Polemik pemilihan Barrett ini pun mengundang adu mulut antara Trump dan Biden.

"Kami memenangkan pemilu dan karena itu kami memiliki hak untuk memilihnya," kata Trump seperti dikutip dari Hindustan Times.

“Pemilu memiliki konsekuensi. Kami memiliki Senat, kami memiliki Gedung Putih dan memiliki calon yang fenomenal," tambahnya.

Adapun menurut Biden pengangkatan Barrett ini dinilai keliru. Apalagi baik Trump maupun Barrett ingin membatalkan Undang-Undang Perawatan Terjangkau yang merugikan 20 juta orang asuransi kesehatan.

"Rakyat Amerika memiliki hak untuk bersuara tentang siapa calon Mahkamah Agung itu,” kata Biden.

Topik lain yang memanas dalam debat capres AS kali ini adalah mengenai pajak. Sebelum debat dimulai, Biden mempublikasikan bukti pengembalian pajaknya. Ia lalu menuntut Trump untuk menunjukkan bukti pengembalian pajak juga.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat Hindustan Times Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler