Rusia Beberkan Kemungkinan Aliansi Militer dengan Tiongkok, Putin: Anda Bisa Bayangkan

26 Oktober 2020, 16:42 WIB
Vladimir Putin /Foto: Instagram @leadervladimirputin

JAKSELNEWS.COM - Gabungan aliansi militer antara Rusia dan Tiongkok diperkirakan dapat menandingi kekuatan militer Amerika Serikat. Isyarat akan adanya kemungkinan aliansi tersebut ditunjukkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jika aliansi militer gabungan ini bisa terwujud, maka jumlah angkatan darat yang dimiliki bisa melebihi AS. Selain itu, tank, kapal perang dan nuklir yang dimiliki aliansi kedua negara ini juga bisa tiga kali lipat lebih banyak.

Kemungkinan aliansi militer ini mungkin saja benar-benar terbentuk mengingat hubungan Rusia dan Tiongkok cukup tegang dengan AS.

Rusia baru-baru saja diduga melakukan intervensi terhadap Pemilu AS pada November mendatang. Sementara hubungan Tiongkok dengan AS semakin memanas sejak pandemi Covid-19 merebak.

Presiden Vladimir Putin sendiri menyampaikan kemungkinan tersebut dalam konferensi Kamis, 22 Oktober 2020 kemarin.

"Anda bisa membayangkan semuanya," jawab Putin ketika ditanya selama diskusi di Valdai Discussion Club terkait aliansi militer antara Tiongkok dan Rusia, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express dalam artikel Vladimir Putin Isyaratkan Militer Rusia dan Tiongkok Dapat Bergabung Jadi Lebih Kuat Daripada AS.

"Kami selalu berasumsi bahwa hubungan kami telah mencapai tingkat interaksi dan kepercayaan sedemikian rupa sehingga kami tidak membutuhkannya, tetapi secara teoritis sangat mungkin untuk membayangkan hal seperti itu," tambahnya.

Selain itu, Putin juga menegaskan pihak Rusia telah mencapai hubungan yang baik dalam bidang militer-teknis dengan Tiongkok.

"Ini bukan hanya tentang pertukaran produk atau pembelian dan penjualan produk militer, tetapi tentang pertukaran teknologi. Ada hal yang sangat sensitif di sini," kata Putin.

Bukan hanya dari Rusia, sambutan baik terhadap kemungkinan aliansi militer juga disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian.

Zhao mengatakan bahwa tidak ada batasan dalam hubungan di antara kedua negara.

“Tiongkok mencatat komentar positif Presiden Putin tentang hubungan Tiongkok-Rusia pada pertemuan tahunan Valdai Discussion Club beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan tingkat tinggi dan spesialisasi hubungan bilateral kami," kata Zhao.

"Di bawah bimbingan strategis Presiden Xi (Jinping) dan Presiden Putin, kepercayaan politik bersama dan koordinasi strategis antara kedua negara telah ditingkatkan," tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengutuk upaya aliansi militer semacam itu karena berpotensi melanggar hukum internasional.

Lebih jauh Esper mengatakan perjanjian militer itu akan berpotensi melanggar kedaulatan negara-negara yang lebih kecil, dan menggeser keseimbangan kekuatan yang menguntungkan kedua negara.

Namun demikian, Putin tetap bersikeras ingin mengadakan perjanjian senjata baru karena pada Februari 2021 perjanjian New Start akan berakhir.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler