China Lagi-Lagi Bantah Tuduhan Genosida Muslim Uighur di Xinjiang

- 23 Februari 2021, 09:10 WIB
Umer Jan (12) salah satu warga Kanada yang ikut berdemonstrasi untuk mendukung hak hidup Muslim Uighur di Xinjiang, China.
Umer Jan (12) salah satu warga Kanada yang ikut berdemonstrasi untuk mendukung hak hidup Muslim Uighur di Xinjiang, China. /Reuters/Leah Millis/REUTERS

JAKSELNEWS.COM - Kondisi Muslim di Uighur masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Bahkan kabar terbaru, China lagi-lagi menyangkal tindakan genosida yang dilakukan kepada Muslim Uighur di Xinjiang.

China mengatakan hal itu sebagai tindakan fitnah kepada mereka. Sikap ini dilontarkan China setelah Eropa dan Turki menyuarakan keprihatinan mereka terhadap Uighur di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Aktivis mengatakan sebanyak satu juta Muslim Uighur ditahan di kamp Xinjiang. China mengklaim tidak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), kamp tersebut diperuntukkan memberi pelatihan kejuruan kepada kelompok tersebut.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan kepada Dewan HAM PBB bahwa tindakan yang telah diambilnya itu sesuai dengan hukum. "24 ribu masjid ada di Xinjiang, mereka menikmati hak buruh. Tidak ada fakta bernama genosida terjadi disini," tegas Wang mengutip laman The Straits Time Selasa (23/2).

Dia juga memaparkan bahwa tuduhan tidak berdasar itu adalah upaya menghasut karena minimnya pengetahuan tentang fakta yang sesungguhnya terjadi. "Itu adalah tudingan jahat berbau politik yang jauh dari kebenaran," tambah Wang.

Sebelumnya diketahui banyak protes yang diberikan oleh beberapa pemimpin di dunia terkait Muslim Uighur di Xinjiang, China. Menlu Inggris Dominic Raab mengecam adanya penyiksaan, kerja paksa yang terjadi di Xinjiang.

Selain itu Menlu Jerman, Heiko Maas juga mengatakan penahanan terhadap etnis minoritas seperti Uighur membutuhkan perhatian khusus. Menlu Turki Mevlut Cavusoglu juga meminta adanya transparansi dari China akan masalah tersebut. Dia dengan tegas menyuarakan hak warga Uighur di Xinjiang agar terbebas dari penyiksaan.

"Silahkan datang ke Xinjiang untuk melihat sendiri fakta dan kebenarannya di lapangan. China sangat menyambut kedatangan Komisioner Hak Asasi Manusia PBB untuk bisa datang ke Xinjiang," kata Wang. ***

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x