Myanmar Semakin Memanas! Asosiasi Biksu Buddha Ikut Turun ke Jalan

- 18 Maret 2021, 06:46 WIB
Para biksu yang ikut berdemo di Myanmar
Para biksu yang ikut berdemo di Myanmar /AP

JAKSELNEWS.COM - Asosiasi biksu Buddha di Myanmar mendesak pemerintah militer untuk mengakhiri kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Tidak hanya itu saja, para biksu juga mengklaim adanya minoritas bersenjata yang tega membunuh warga sipil tidak bersalah sejak kudeta dimulai.

Mengutip laman Channel News Asia Kamis (18/3) dalam kecaman atas tindakan keras terhadap demonstran pro-demokrasi, para biksu sudah berupaya mengehentikan aksi berdarah di negaranya tersebut.

Para biksu memiliki sejarah aktivisme di Myanmar dan berada di garis depan pada Revolusi Saffron 2007 lalu melawan kekuasaan militer. Hampir sama dengan keadaan saat ini karena mereka melawan militer guna merebut demokrasi masyarakat.

Baca Juga: PBB Kecam Bentrokan di Myanmar yang Tewaskan Ratusan Orang

Menurut aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) protes berdarah yang terjadi di Myanmar kembali menuai korban. Sedikitnya sembilan demonstran tewas oleh pasukan keamanan Yangon.

"Jumlah total orang yang terdokumentasi tewas dalam minggu-minggu kerusuhan sejak kudeta 1 Februari sekarang mencapai 217 tetapi jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi," kata AAPP.

Sementara itu, pemerintahan militer sedang membahas kasus Aung San Suu Kyi, yang telah ditahan di sebuah lokasi rahasia sejak tentara menggulingkan pemerintah sipilnya.

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x