Patung Dirgantara Pancoran, Warisan Terakhir Soekarno yang Sempat Ditentang Pemuda

- 23 Oktober 2020, 11:37 WIB
Monumen Patung Dirgantara, Pancoran, Jakarta Selatan
Monumen Patung Dirgantara, Pancoran, Jakarta Selatan /ilonaprks/hipwee

JAKSELNEWS.COM - Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran merupakan salah satu monumen patung yang terletak di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Patung Pancoran dibangun di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulu merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Patung Pancoran tentu cukup ikonik bagi para pendatang yang pertama kali sampai ke Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma. 

Patung Pancoran pertama kali digagas oleh Presiden Soekarno yang bertujuan untuk melambangkan dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan dengan menggambarkan manusia angkasa. Pantung ini juga menggambarkan semangat dan keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. Presiden Soekarno juga ingin menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara melalui Patung Pancoran serta ingin menunjukkan bangsa Indonesia dengan sifat jujur, berani, dan bersemangat. Selain itu, Patung Pancoran juga terinspirasi dari kekaguman Soekarno pada sosok astronot Rusia yang berhasil terbang ke luar angkasa, dengan harapan bahwa akan ada orang Indonesia yang mampu mengikuti jejak sang astronot. Wah penuh makna sekali ya ternyata monumen ini. 

Patung Pancoran dirancang oleh Edhi Sunarso sepanjang tahun 1964 sampai tahun 1965. Patung yang terbuat dari perunggu ini memiliki berat sebesar 11 ton dengan tinggi 11 meter dengan kaki patung mencapai 27 meter. Proses pembangunan patung ini dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Patung ini dibangun dengan dana pribadi Presiden Soekarno dan dilakukan di studio Edhi di Yogyakarta. 

Patung Pancoran juga bukan karya patung pertama Edhi Sunarso sebagai salah seorang pelopor seni patung modern Indonesia. Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Tugu Muda Semarang, serta Patung Soeharto di Kemusuk, DIY juga merupakan beberapa karya terbaik Edhi Sukarno semasa hidupnya. Edhi Sunarso wafat pada 4 Januari 2016 lalu dan dimakamkan di Makam Seniman Imogiri. 

Sejak proses pembuatan Monumen Patung Dirgantara, banyak yang tidak menyetujui ide Soekarno untuk membuat sebuah monumen patung. Alasannya, saat itu pembangunan sebuah monumen patung dianggap bukan hal yang penting untuk dilakukan. Namun, Soekarno yang memiliki ide, gagasan, serta harapan yang ‘dititipkan’ pada monemun patung ini merasa jika Patung Pancoran yang kelak akan selalu mengingatkan generasi muda akan pahlawan mereka dan memotivasi mereka untuk menjaga harkat dan martabat bangsa. 

Soekarno bahkan belum sempat melihat Patung Pancoran berdiri tegak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan ini. Sebab, beliau wafat saat Edhi masih menyelesaikan patung tersebut di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Namun tentunya, Patung Pancoran yang merupakan warisan terakhir Soekarno untuk bangsa Indonesia kini tidak hanya sekedar monumen bersejarah tetapi juga sebuah pengingat penuh makna untuk kita generasi penerus bangsa.***

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini