Presiden Jokowi Mengibaratkan Kondisi Saat Ini Seperti Komputer Error

- 14 Agustus 2020, 17:21 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 14 Agustus 2020. /Dok BPMI Setpres.

JAKSELNEWS.COM - Presiden Jokowi mengibaratkan kondisi yang terjadi saat ini seperi komputer yang error. Sekibatnya, seluruh kegiatan menjadi tersendat atau macet tetapi kita tetap harus mencari ulang untuk me-restart ulang.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa krisis perekonomian dunia yang terjadi saat ini merupakan krisis ekonomi yang paling parah dalam sejarah.

“Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen. Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen,” katanya saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, dilansir Jakselnews pada Jumat, 14 Agustus 2020 dari artikel galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul Jokowi Sebut Kondisi Saat Ini Seperti Komputer Ngehang.

“Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya,” lanjutnya dilansir Jakselnews pada Jumat, 14 Agustus 2020 dari artikel galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul Jokowi Sebut Kondisi Saat Ini Seperti Komputer Ngehang.

Jokowi mengatakan, kemunduran yang terjadi pada  negara - negara besar akibat pandemi covid-19, bisa dijadikan peluang bagi Indonesia dalam mengejar ketertinggalan.

Ia juga menyatakan, bahwa ia menerima dukungan moral yang diberikan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh - tokoh budaya untuk mengambil nilai positif dari pandemi covid-19 ini sebagai lompatan besar bagi Indonesia untuk bangkit dari keteringgalan.

“Inilah saatnya semua pihak membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar," tuturnya.

Strategi besar yang akan dijalankan yaitu dibidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, budaya, kesehatan, dan pendidikan.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x