PSBB Transisi Diberlakukan, Arief : PSBB di DKI Hanya Menambah Anggaran Belanja Covid-19

JAKSELNEWS.COM - Setelah satu bulan menerapkan Pembatan Sosial Berskala Besar (PSBB) total, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB Transisi dengan sejumlah peraturan baru. Penerapan PSBB Transisi ini menerima kritikan keras dari Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu. 

Arief berpendapat jika PSBB Transisi tak perlu dilanjutkan lagi. Menurutnya, PSBB hanya lips service dari Gubernur DKI Jakarta yang sebenarnya banyak merugikan pekerja di DKI Jakarta. Lebih lanjut, Arief menilai penerapan PSBB ini justru menambah jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan selama pandemi Covid-19. Arief merasa jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara saat PSBB dan tidak di Jakarta. Baginya, perbedaan hanya terlihat pada tutupnya sejumlah restoran maupun pusat perbelanjaan. Sedangkan tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dianggap tidak dijalankan dengan baik dan kurang diawasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

“PSBB di DKI Jakarta ujung-ujungnya cuma mau menambah anggaran belanja Covid-19 Provinsi DKI Jakarta yang rawan dikorupsi,” ungkap Arief seperti dilansir Jakselnews dari artikel galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul Jakarta Terapkan PSBB Transisi, Arief Poyuono Tampar Anies Baswedan. 

Setelah menerapkan kembali PSBB total untuk mengurangi jumlah angka kasus positif Covid-19 di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk mengurangi kebijakan rem darurat bertahap dan memasuki PSBB masa transisi. Berdasarkan data Pemprov DKI, sejak 14 September hingga 10 Oktober kemarin, tercatat jumlah kasus positif di Jakarta bertambah sebanyak 29. 691 kasus. Secara total, jumlah kasus positif di Jakarta sejak awal pandemi sampai Sabtu, 10 Oktober mencapai 85.617 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70.487 orang dinyatakan sembuh dan 1.877 orang meninggal dunia.*** (Dicky Aditya/Galamedia News)