Simak! Berikut 6 Fakta Mengenai Fenomena La Nina yang Perlu Diketahui

- 14 Oktober 2020, 16:29 WIB
Ilustrasi Fenomena La Nina.
Ilustrasi Fenomena La Nina. /PIXABAY/David Mark

JAKSELNEWS.COM - Fenomena La Nina merupakan fenomena alam yang menyebabkan curah hujan di suatu daerah mengalami intensitas yang berlebihan dari yang seharusnya.

Memasuki bulan Oktober 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena La Nina pun mulai terjadi.

Fenomena La Nina ini menyebabkan kenaikan curah hujan mencapai 40 persen dibandingkan dengan kondisi normal.

La Nina pula terjadi akibat meningkatnya suhu permukaan di Samudera Pasifik timur, dan tengah, yang menyebabkan kelembapan suhu di atas perairan.

Diketahui bahwa hal tersebut menjadi penyebab dari pembentukan awan, serta meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Dilansir Jakselnews.com dari artikel Pikiran-Rakyat.com berjudul 6 Fakta Fenomena La Nina, dari Peringatan BMKG hingga Daftar Wilayah Rawan Terdampak, berikut 5 fakta terkait fenomena La Nina.

1. Peringatan BMKG, La Nina terjadi antara Desember 2020 hingga Januari 2021

Puncak fenomena La Nina akan menyapa Indonesia antara Desember 2020 hingga Januari 2021.

Meskipun begitu, fenomena La Nina sudah mulai terasa dan berdampak pada curah hujan yang tinggi di hampir seluruh Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana yang bisa saja terjadi.

"La Nina puncaknya akan terjadi pada Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan antara Desember, Januari, Februari," ungkap Dwikorita

2. Imbauan pihak BNPB, antisipasi dibangun untuk Hadapi La Nina

Pada 11 Oktober 2020, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan memberikan imbauan.

Lilik meminta kepada para pemangku kepentingan termasuk masyarakat agar mengantisipasi fenomena cuaca La Nina.

Antisipasi ini bisa dengan memanfaatkan data meteorologi sehingga dapat melakukan mitigasi bencana secara seksama.

Ia juga mengungkapkan jika pihak BMKG telah menyuplai berbagai data prakiraan cuaca yang dapat diakses oleh publik.

3. Imbauan Presiden RI Joko Widodo, dampak pada produksi pertanian

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya akan dampak fenomena cuaca La Nina di Indonesia.

Oleh sebab itu, Jokowi minta jajarannya untuk mulai mengantisipasi dampak La Nina di beberapa sektor.

Jokowi juga meminta agar ada antisipasi La Nina untuk sektor pertanian dan perikanan

"Dampak dari La Nina ini terhadap produksi pertanian, benar-benar dihitung," kata Jokowi.

4. Potensi Bencana

BNPB memberi sebuah peringatan terkait fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia.

Apabila fenomena La Nina ini tidak di antisipasi dengan baik, maka dapat memicu bencana yang tak jarang merugikan seperti hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana diakibatkan jumlah debit air dan statistik curah hujan, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

5. Wilayah yang diperkirakan tak akan terdampak fenomena La Nina

Menurut perkiraan BMKG, dampak dari fenomena La Nina pada bulan ini akan dirasakan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, BMKG menyebutkan bahwa ada dua wilayah, yang tidak akan terdampak oleh fenomena ini, yakni Papua bagian timur dan Sumatera.

Sementara itu, meskipun dua wilayah tersebut tidak terdampak oleh La Nina, saat ini Sumatera telah mengalami intensitas hujan yang tinggi, hal tersebut dipicu oleh kondisi topografi lokal.

6. BPBD Jawa Barat tandai wilayah berpotensi alami bencana alam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar telah menandai beberapa kota/kabupaten yang berpotensi terkena dampak La Nina, disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat Dani Ramdan di Bandung, Selasa 13 Oktober 2020.

Wilayah tersebut pun adalah sebagai berikut:

  • Bogor
  • Sukabumi

Kemudian merambat ke selatan:

  • Cianjur
  • Garut
  • Tasikmalaya
  • Ciamis
  • Pangandaran

Kemudian ke arah utara:

  • Karawang
  • Kabupaten Subang karena punya muara Sungai Citarum
  • Bekasi dengan potensi sungai yang akan berdampak

Wilayah Bandung Raya:

  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Bandung
  • Kota Bandung.*** (Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah