Gempa Terkini: Pangandaran Diguncang Gempa Pagi Dini Hari, Simak Tanda-Tanda Tsunami di Sini!

- 20 Oktober 2020, 10:37 WIB
Info gempa bumi terkini.
Info gempa bumi terkini. /BMKG

JAKSELNEWS.COM - Gempa dengan kekuatan 4.6 magnitudo mengguncang Pangandaran, Jawa Barat Selasa pagi 02.57 WIB.

Pusat gempa berada di laut 76 Km barat daya Kabupaten Pangandaran di titik koordinat 8,27 Lintang Selatan dan 108,11 Bujur Timur dengan kedalaman 25 Km.

Gempa dirasakan dalam skala MMI III di Pangandaran yang berarti getaran bisa dirasakan secara nyata dalam rumah.

Hingga kini pun masih belum diketahui dampak dari gempa tersebut.

Tanda-Tanda Alam Tsunami

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur sempat mengimbau warga untuk berhati-hati dan selalu waspada akan datangnya tsunami.

BPBD juga menjelaskan tanda-tanda alam yang bisa dijadikan patokan akan datangnya tsunami dalam waktu dekat.

Untuk itu warga diminta agar bisa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.

Tanda pertama yakni dilihat berdasarkan perilaku hewan khususnya burung-burung laut yang terbang ke daratan, menjadi salah satu tanda bahaya terjadinya tsunami.

Hal ini dikarenakan insting hewani burung yang sangat kuat.

Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada di sepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, sebagaimana dikutip Jakselnews.com dari artikel ZonaJakarta.Pikiran-Rakyat.com berjudul Pangandaran Diguncang Gempa Pagi Dini Hari, Waspadai Tanda-Tanda Tsunami Berikut ini.

Oleh karena itu, Wawan mengharapkan, masyarakat bisa mengaktifkan siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana) yakni daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi di seluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personil," jelasnya.

"Untuk itu semua masyarakat saat ini perlu mewaspadai semua tanda dan peringatan tersebut selama informasi tersebut berasal dari institusi resmi, namun masyarakat tidak perlu panik," tandasnya.

Hal yang harus dilakukan saat terjadi tsunami

Ketika gempa telah memporak porandakan rumah, jangan berupaya untuk merapikan kondisi rumah.

Usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk melyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

Perlu diketahui, tidak semua gempa bisa memicu terjadinya tsunami, kamu harus pastikan apakan mendengar sirine tanda bahaya terlebih dahulu.

Jika mendengar sirine tanda bahaya dan pengumuman dari pihak berwenang, segera menyingkir dari daerah pantai.

Jangan lupa untuk tetap memperhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang selam proses evakuasi.

Jika telah sampai di daerah yang lebih tinggi, bertahanlah di sana karena kemungkinan akan datang gelombang tsunami yang kedua dan ketiga yang biasanya bisa lebih besar.

Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan dinyatakan benar-benar aman oleh petugas yang berwajib.*** (Ines Dewi/Zona Jakarta)

Editor: Husain F.P

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x