Bukan Cuman Presiden Jokowi Loh! Berikut 5 Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri

- 21 Oktober 2020, 15:54 WIB
Tangkap layar video KBRI Abu Dhabi. Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah meresmikan nama Jalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Abu Dhabi.
Tangkap layar video KBRI Abu Dhabi. Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah meresmikan nama Jalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Abu Dhabi. /Twiter.com/KBRI Abu Dhabi

Sementara itu, jika di Pakistan nama Soekarno terletak di dua lokasi, yakni Soekarno Square Khyber Bazar yang kini berubah menjadi Soekarno Chowk di Kota Peshawar dan Soekarno Bazar di Kota Lahore.

Pakistan memang sangat menghargai Soekarno, karena pada tahun 1965 Soekarno mengirimkan TNI AL untuk berpatroli di laut selatan Pakistan saat negara itu konflik dengan India.

2. Mohammad Hatta di Belanda

Pada tahun 1987, Belanda meresmikan nama jalan bernama Mohammed HattaStraat. Nama tersebut diberikan karena Bung hatta mempunyai peran dalam upaya kemerdekaan Indonesia.

Lokasi nama jalan tersebut berada di Kota Haarlem tepatnya di kawasan perumahan Zuiderpolder. Hatta pun dipilih karena kontribusinya ketika berjuang memerdekakan Indonesia.

Pria kelahiran Bukit Tinggi itu pernah menuntut ilmu di Belanda sampai selama 12 tahun lamanya yakni mulai dari tahun 1921 hingga 1932.

3. Raden Ajeng Kartini wangi di Amsterdam

Nama tokoh perjuangan wanita asal Jepara, Jawa Tengah menjadi nama jalan di Amsterdam Zuidoost atau yang dikenal dengan sebutan Bijlmer. 

Selain RA Kartini, sejumlah wanita dari belahan negara yang berkontribusi dalam perjuangan wanita juga berada di kawasan tersebut.

4. Jalan Munir didirikan di Den Haag

Di kota Den Haag terdapat nama tokoh Indonesia yang bisa ditemui yaitu Munir Said Thalib Al-Kathiri. Nama Munir sang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Indonesia disematkan pada tahun 2015 lalu.

Munir sendiri lantang menyuarakan perjuangannya pada pemerintah. Ia meninggal di Jakarta di dalam pesawat jurusan Amsterdam pada 7 September 2004.

Amnesty Internasional Belanda saat itu berusaha keras menjadikan nama Munir sebagai nama jalan di Belanda. Akhirnya, pemerintah Den Haag memiliki kebijakan baru berupa pembangunan jalan setapak dan sepeda.

Halaman:

Editor: Husain F.P

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x