Anak Sudah Kuliah, Sebaiknya Dibelikan Mobil atau Tidak?

11 Februari 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi - Honda Freed bekas masuk jajaran mobil harga di bawah Rp150 jutaan November-Desember 2020. /Honda-indonesia.com/

JAKSELNEWS.COM - Orang dewasa yang sudah berkeluarga dan mapan, biasanya akan membelikan mobil untuk anaknya yang sudah beranjak dewasa dan sekolah di perguruan tinggi. Namun, apakah beli mobil untuk anak yang sudah kuliah itu perlu?

Beberapa alasan yang kerap kali diutarakan orangtua terkait keputusan ini adalah untuk mempermudah mobilitas sang anak dan menjaga keamanannya saat bepergian. 

Namun, sebuah kepemilikan mobil akan menimbulkan biaya-biaya yang harus dipersiapkan. Belum lagi, ada banyak risiko yang kemungkinan muncul di kemudian hari dan Anda alami.

Baca Juga: Tips Cek Kondisi Ban Supaya Mobil Siap Terjang Genangan Air

"Mengingat sang anak belum memiliki penghasilan, maka segala beban operasional dan risiko finansial atas kepemilikan mobil tentu akan Anda pikul sendiri," kata edukator finansial Lifepal, Aulia Akbar CFP dalam rilis yang diterima Jakselnews.com, Kamis 11 Februari 2021.  

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan jika Anda berniat membelikan mobil untuk anak menurut tim riset marketplace asuransi Lifepal.

Beli saat sang anak sudah punya SIM dan bisa bertanggung jawab 

Jangan pernah membelikan mobil untuk anak Anda yang masih di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal itu sama saja dengan membiarkan terjadinya pelanggaran Pasal 281 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Anda-lah yang harus bertanggung jawab atas segala tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan anak Anda yang tak memiliki SIM. 

Baca Juga: Sudah Bisa Dibeli! Ini 9 Pilihan Mobil Listrik yang Ada di Indonesia Plus Harganya

Dalam ketentuan membuat SIM, usia minimal sang anak adalah 17 tahun. Namun ketahui pula secara seksama bahwa usia 17 tahun juga tidak menjamin kematangan mental seseorang.

Bisa dikatakan bahwa seorang berusia 17 tahun umumnya masih duduk di bangku SMA tingkat akhir atau kuliah tahun pertama. 

Sebagai orangtua, Anda-lah yang harus memahami psikologis anak Anda sendiri. Pastikan bahwa sang anak memang sudah bisa bertanggung jawab atas segala perbuatannya sebagai pengendara mobil.

Lakukan bila ini menjadi “keharusan”

"Pertimbangkan dua kali untuk membelikan mobil untuk anak, terutama jika dirasa sang anak masih memungkinkan untuk menggunakan sepeda motor atau kendaraan umum untuk beraktivitas," ujar Aulia.

Adapun beberapa kondisi di mana Anda boleh membelikan mobil untuknya adalah:

  • Ketika lokasi kampus terlampau jauh dan harus melewati tol
  • Tidak ada sarana transportasi umum dengan biaya terjangkau dari rumah ke kampus
  • Anda tidak mengizinkan anak Anda untuk kos karena alasan keamanan, dan Anda membutuhkan bantuannya untuk segala aktivitas di lingkungan rumah 

Baca Juga: 5 Tips Aman Setir Mobil Saat Hujan, Simak Yuk!

Sesuai bujet, kalau bisa tidak perlu kredit

Tidak perlu memenuhi tuntutan sang anak yang menginginkan mobil merek A tipe B dan seri C, jika mobil tersebut harganya terlampau tinggi. Mengingat mobil ini adalah “hadiah” dari Anda, maka Anda yang berhak menentukan merek, tipe, dan serinya.

"Berikan pengertian padanya bahwa, mobil pemberian Anda difungsikan untuk mempermudah transportasi sehari-hari. Dengan adanya mobil, keselamatan sang anak di jalan diharap bisa semakin terlindungi dan kelelahan fisik bisa diminimalisir," ujar Aulia.

Tidak masalah untuk memilih mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc untuk menghemat pengeluaran BBM. Jangan sungkan pula membeli mobil bekas jika kondisinya masih sangat prima dan surat-surat legalitasnya masih lengkap, karena Anda tentu bisa menghemat pembayaran pajak tahunan.

Bila perlu, tidak usah mengkredit mobil ini agar tidak ada beban bunga yang Anda bayarkan. 

Rencanakan pembelian mobil dalam beberapa tahun sebelumnya

Jangan impulsif dalam membeli mobil, lakukanlah perencanaan yang baik untuk membeli. Hal ini pun bisa sangat membantu jika Anda berniat membeli mobil dengan cara tunai.

Tentukan harga mobil yang ingin Anda beli, rencanakan hal ini satu, dua, atau tiga tahun sebelum membeli. Lalu sisihkanlah dana setiap bulan atau tahun dalam jumlah yang sudah ditentukan agar proses pengumpulan dana menjadi semakin ringan.

Gunakan saja kalkulator waktu menabung Lifepal untuk mempermudah proses ini. 

Tak perlu cairkan investasi jangka panjang Anda untuk beli mobil

Sebagian dari Anda tentu memiliki dana investasi jangka panjang yang ditujukan untuk ketersediaan dana pensiun dan lain sebagainya. 

Hindari untuk mencairkan dana investasi tersebut hanya untuk membeli mobil untuk anak Anda. Setiap investasi tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Mencairkan dana investasi jangka panjang sebelum waktunya hanya akan menghambat realisasi tujuan finansial tersebut.

Lindungi mobil yang Anda beli dengan baik

Melindungi mobil bukan hanya sebatas mengenalkan anak tentang pengetahuan keamanan berkendara, namun juga dengan mengasuransikan mobil Anda. 

Mobil tanpa asuransi mobil tentu saja tidak lengkap karena hanya asuransi lah satu-satunya yang bisa memberikan perlindungan atas kerugian finansial, terhadap segala risiko finansial yang muncul.

Kenali beberapa komponen yang berkaitan dengan besaran premi asuransi mobil. Pertama adalah domisili mobil Anda, kedua adalah kategori harga mobil, dan yang terakhir adalah jenis asuransi yang dipilih yaitu All Risk (comprehensive) atau Total Loss Only (TLO).  

Itulah hal-hal yang mesti Anda ketahui seputar membelikan mobil untuk anak Anda. Pada intinya, hal ini boleh saja dilakukan bila Anda sudah kuat secara finansial dan anak Anda bisa bertanggung jawab sebagai pengendara mobil. Hindarilah sifat impulsif ketika Anda membuat keputusan terkait hal ini.***

Editor: Setiawan R

Sumber: Lifepal.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler