Seperti yang diungkapkan Nur Fitriana dalam sebuah webinar, pelaku phising menyasar orang tua, siswa bahkan guru yang masih minim dengan literasi digital.
Situs yang ditawarkan kepada mereka kebanyakan iming-iming hadiah berupa kuota gratis atau potongan belanja online. Iming-iming tersebut dapat membawa pengguna ke situs itu dan memberikan data pribadi.
Tampilan situs phising dibuat semirip mungkin dengan situs resmi. Meskipun begitu, media sosial Facebook, Instagram serta WhatsApp sudah memasang fitur untuk melindungi pengguna dari phising.
Kejahatan yang mulai merebak ini akan ditanggulangi oleh Siberkreasi dan Kementerian Kominfo dalam bentuk kegiatan rutin webinar tentang edukasi hal-hal yang berkaitan dengan kejahatan siber. ***
Artikel Rekomendasi