Makin Murah! Diskon PPnBM Bakal Pangkas Harga Mobil, Tapi Apa Sudah Layak Beli Mobil?

27 Februari 2021, 22:22 WIB
Apakah bijak membeli mobil saat ada diskon PPnBm? (Shutterstock) /Shutterstock

JAKSELNEWS.COM - Demi menggenjot perekonomian yang terpuruk akibat pandemi corona, Pemerintah melakukan beragam upaya untuk menaikkan masyarakat dalam hal konsumsi. Kekinian, Pemerintah hendak memberikan keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dalam hal ini mobil.

Kabar ini jadi angin segar buat masyarakat yang hendak membeli mobil. Namun, apabila kebijakan relaksasi pajak ini berlaku nanti, apakah sudah saatnya bagi masyarakat untuk membeli mobil?

Relaksasi pajak sebesar 0 % akan berlaku untuk mobil baru berkapasitas mesin 1.500 cc ke bawah yang diproduksi secara domestik dengan komposisi lokal lebih dari 70 persen, pada periode Maret hingga Mei 2021. 

Baca Juga: Moge Roboh Ditendang Paspampres, Ini Kata Mantan Komandan

Sebagian kalangan tentu memandang hal ini sebagai peluang emas untuk membeli mobil karena adanya potongan harga yang cukup signifikan. 

Lifepal, melalui rilis pers yang diterima Jakselnews, menyarankan kebijakan ini tentu baik untuk menggenjot belanja dan konsumsi masyarakat. Namun, ada beberapa kalangan dengan kondisi keuangan tertentu yang sebaiknya mengurungkan niat sejenak untuk membeli mobil dalam waktu dekat. 

Beberapa kriteria kondisi keuangan yang tidak disarankan untuk membeli mobil dulu adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Ini Alasan Bill Gates Lebih pilih Android daripada Iphone

Bekerja dari rumah hampir setiap hari

Tidak sedikit dari Anda yang akhirnya menjalani aktivitas mencari nafkah di rumah karena pandemi COVID-19. Secara tidak langsung, mobilitas Anda secara keseluruhan menjadi berkurang secara drastis setiap harinya.

Mobil seharga ratusan juta Rupiah tentu bukan menjadi pilihan yang tepat untuk dibeli saat ini karena Anda belum tentu membutuhkannya. Mengingat mobilitas Anda yang rendah, dan Anda pun masih bisa terbantu oleh kendaraan umum, online, atau sepeda motor.

Ketahuilah bahwa, mobil tak terpakai juga membutuhkan perawatan. Apakah Anda bersedia membayar biaya-biaya perawatan, asuransi mobil, sekaligus pajak tahunannya?

Baca Juga: Ini Alasan Bill Gates Lebih pilih Android daripada Iphone

Belum punya rumah pribadi

Bila Anda adalah perantauan yang bercita-cita menetap di satu kota dalam jangka waktu lama, pertimbangkanlah untuk membeli hunian terlebih dulu daripada mobil

Memiliki hunian tentu sangat berguna ketimbang tinggal di rumah sewa dalam waktu yang lama. Aset berupa hunian, bisa Anda jadikan warisan yang berharga untuk istri dan anak Anda kelak. 

Oleh karena itu, ketimbang harus memanfaatkan momentum relaksasi PPnBM, penuhilah kebutuhan pokok ini terlebih dulu agar hidup Anda lebih nyaman di masa yang akan datang.

Baca Juga: Bae Ro Na dan Ha Yoon Chul Bikin Kesal di Episode ‘Penthouse’ Terbaru. Ada Apa?

Masih banyak cicilan utang

Berapa besaran cicilan utang yang Anda bayarkan secara rutin per bulan? 

Anggap saja, saat ini cicilan kartu kredit Anda setara dengan 20% dari pemasukan. Namun Anda memutuskan untuk mengkredit mobil, dan cicilan utang per bulan yang dibebankan ke Anda setara dengan 25%. Alhasil, total cicilan utang Anda per bulan adalah 45%.

Studi kasus di atas menunjukkan bahwa cicilan utang Anda sudah terlalu berat. Cicilan utang yang dinilai cukup ideal adalah maksimal 35% dari pemasukan bulanan. 

Semakin besar cicilan, maka makin berat Anda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun berinvestasi. 

Bekerja di industri yang terkena dampak negatif pandemi corona

Ketika Anda bekerja atau menjalani usaha di industri yang terdampak pandemi, maka risiko akan berkurang atau hilangnya penghasilan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Alangkah lebih baik untuk menunda pembelian aset mahal terlebih dulu untuk sementara waktu.

Tinjaulah kesediaan dana darurat dan proteksi Anda terlebih dulu sebelum Anda memutuskan untuk membeli mobil baru.

Kesehatan keuangan sedang tidak baik

Kesehatan keuangan tidak hanya diukur dari jumlah utang tertunggak, cicilan, dana darurat, dan asuransi, melainkan juga soal kepemilikan jumlah aset investasi yang ideal. 

Membeli mobil, baik dalam bentuk tunai atau kredit akan menyebabkan berkurangnya aset lancar dalam jumlah besar di tabungan. Berkurangnya aset lancar bisa menyebabkan masalah baru dalam keuangan Anda.***

Editor: Setiawan R

Sumber: Lifepal.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler