Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan Bikin Stres? Yuk Coba Praktikkan Work-Life Integration

- 16 Maret 2021, 22:40 WIB
ILUSTRASI//Work-Life Integration
ILUSTRASI//Work-Life Integration /

JAKSELNEWS.COM – Antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, Anda terhimpit di antara keduanya. Ada kalanya, Anda merasa kurang memiliki waktu untuk orang tercinta dan bahkan diri Anda tapi juga punya setumpuk pekerjaan yang entah mengapa tidak selesai.

Ada kalanya situasi pekerjaan menimbulkan tekanan dan stres yang membuat Anda pada akhirnya merasa tidak bahagia. Situasi ini mungkin pernah membuat Anda bertanya, antara “seperti apa kinerja saya sekarang?” dan “kemana perginya semua waktu untuk kehidupan pribadi saya?”

Nah, Anda mungkin perlu mencoba untuk menerapkan beberapa praktik sederhana berikut ini. Konsep ini disebut work-life integration dimana setiap aspek kehidupan Anda, mulai dari hubungan Anda dengan teman-teman, waktu dengan keluarga, kesenangan pribadi, dan pekerjaan dapat bersinergi satu sama lain.  

Work-life integration juga bermakna bahwa kehidupan pribadi dan pekerjaan Anda merupakan prioritas dan pekerjaan merupakan bagian pribadi yang utuh, bukan kedua hal berbeda yang harus diseimbangkan. Berikut beberapa langkah sederhana untuk mengusahakan work-life integration.

1. Lakukan Sesuatu yang Bermakna

Apa makna “bekerja” untuk Anda? Faktanya, work-life integration melihat pekerjaan sebagai bagian dari kehidupan pribadi yang utuh, yaitu untuk merasa bahagia dan menjadi manusia yang berfungsi penuh.

Dengan memiliki makna saat Anda melakukan pekerjaan Anda, secara tidak langsung Anda memahami jika pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda bukanlah dua hal yang berbeda.  Anda juga mungkin perlu mengubah pola pikir Anda tentang “pekerjaan” dan mengingat jika pekerjaan juga bagian dari hidup.

2. Tidak Berekspektasi Berlebihan

Anda perlu memahami jika mencapai work-life integration bukan berarti Anda dapat selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memiliki waktu luang yang lebih banyak. Pada saat-saat tertentu, Anda mungkin harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja untuk bersenang-senang kemudian.

3. Buat schedule

Mungkin terkesan formal dan kaku, namun Anda mungkin dapat mencoba membuat schedule untuk kegiatan yang menjadi “me-time” dan “quality time” Anda dengan orang-orang terdekat. Anda dapat memasukkan jadwal olahraga atau piknik bersama keluarga pada waktu tertentu.

Mungkin ada kalanya sesuatu tidak terduga terjadi, misalnya partner Anda yang mendadak ingin membicarakan sesuatu. Anda dapat berkoordinasi dan memutuskan win-win solution dengan memberi waktu terbatas untuk melakukan pekerjaan mendadak.

Halaman:

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini