Jakarta Jadi Kota Termahal Karena Whisky dan Tas Mewah Wanita

- 13 April 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi tas mewah sebagai investasi masa kini.
Ilustrasi tas mewah sebagai investasi masa kini. /Pixabay/FranckinJapan

JAKSELNEWS.COM - Meningkatnya oran kelas menengah atas di Jakarta telah menjadikan Jakarta masuk ke dalam ranking kota bagi orang-orang kaya. Tentunya dengan pendapatan yang tinggi, gaya hidup dan kebutuhan yang lebih harus dapat dengan mudah diperoleh bagi orang-orang kelas atas di Jakarta.

Menurut Bank Julius Baer yang membandingkan biaya hidup orang kaya di 25 kota di dunia, Jakarta berada di urutan ke 20 sebagai kota termahal bagi orang-orang kaya.

Jakarta berada di bawah Miami namun di atas Sao Paulo, Mumbai, Mexico City, Vancouver, dan Johannesburg.

Baca Juga: Terseret Skandal Kim Jung Hyun, Seo Ye Ji Dikabarkan Mundur Dari Drama 'Island'

Menurut Julius Baer, ada dua hal yang menjadikan Jakarta menjadi kota mahal untuk kaum kelas atas. Pertama yaitu harga tas mewah wanita. Dari 25 kota yang di Survei, Jakarta berada di peringkat dua dalam hal ranking harga tas, hanya berada di bawah Manila, Filipina.

Hal tersebut dikarenakan pajak yang dikeakan ke tas mewah tersebut. Pada dasarnya, pajak untuk tas mewah sangatlah bervariasi mulai dari 15 hingga 20%. Tak hanya bea masuk, tas mewah masih dikenai PPN yang tarifnya 10% dan PPh yang tarifnya sekitar 7,5 hingga 10%.

Kedua, hal yang membuat Jakarta menjadi kota mahal untuk orang kaya adalah whisky. Harga whisky di Jakarta sendiri berada di urutan ketiga yang termahal, hanya di bawah Manila dan Shanghai. Alasan kenapa whisky mahal pun sama seperti tas mewah, yakni pajak yang siterapkan pemerintah terhadap minuman tersebut.

Baca Juga: Aktris Lucy Liu Akan Bergabung Di Sekuel 'Shazam!'

Secara global, Julius Baer menempatkan Shanghai, China naik ke peringkat teratas untuk dinobatkan sebagai tempat termahal untuk hidup sebagai individu kaya. Hong Kong berada di posisi ketiga dan Jepang berada di posisi kedua.

Lebih lanjut, Bank yang berpusat di Zurich, Swiss itu menyatakan bahwa benua Asia diperkirakan akan mempertahankan bentengnya sebagai kawasan termahal di dunia bagi orang kaya selama beberapa tahun mendatang, karena pertumbuhan ekonominya terus berlanjut dengan cepat setelah pandemi Covid-19.

"Covid tidak menjadi epidemi (di Asia) dengan cara yang sama seperti negara lain dalam indeks," kata Rajesh Manwani, kepala pasar dan solusi manajemen kekayaan untuk Asia-Pasifik di Bank Julius Baer.***

Baca Juga: Joe Biden Ucapkan Selamat Ramadhan Untuk Umat Muslim

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x