Mengenal NFT, Aset Digital Para Seniman di Blockchain yang Sedang Naik Daun

- 27 Desember 2021, 09:48 WIB
 NFT untuk menyimpat aset digital para seniman.
NFT untuk menyimpat aset digital para seniman. /PIXABAY/amhnasim

JAKSELNEWS.COM Non Fungible Token atau  NFT adalah satu jenis aset digital yang tidak dapat dipertukarkan yang tercatat di blockchain, atau teknologi penyimanan data digital. Ketika sudah dienkripsi dalam blockchain, pihak lain tidak dapat menduplikasi atau mereplikasi aset tersebut.


Indian Express menulis dengan NFT memungkinkan pengguna untuk memiliki artefak digital langka melalui jaringan blockchain yang mendukung cryptocurrency. Itu sebab, NFT biasanya digunakan para seorang seniman untuk menjual karya seninya atau konten digital mereka. 

Wakil Pemilik Seni

Aset digital ini mewakili aset di dunia nyata. NFT dikaitkan dengan semua file digital seni yang sering bereda di dunia maya. Termasuk di dalamnya foto, gambar, item dalam game, meme, musik, GIF, dan konten seni lain yang diunggah di internet. Penerbit game, Electronic Arts menyebut FT juga diprediksi akan jadi bagian masa depan industri game.

Baca Juga: Serial Investasi, Mengenal Keuntungan, Risiko, dan Cara Membeli Reksadana  

Gampangnya, NFT alan mencakup karya seni, klip video, musik, dan sebagainya dalam format digital, seperti, MP4, JPEG, PNG, dan lain-lain.

Jadi, NFT akan menjadi bukti kepemilikan barang  tersebut yang dapat dibeli dengan mata uang kripto. Meski menjadi bukti kepemilikan, NFT tidak membatasi pembagian atau penyalinan file digital yang mendasarinya. 

NFT menggunakan teknologi buku digital besar atau blockchain yang sama dengan cryptocurrency. Namun, berbeda dengan cryptocurrency, NFT bukan merupakan mata uang  dan tidak dapat dipertukarkan. Sifat Non-Fungible membuat NFT sangat unik yang tidak dapat diganti atau direplikasi.

Ketika seseorang membeli NFT menggunakan mata uang kripto, ia dapat memverifikasi dalam blockchain sebagai pemilik tunggal dari aset digital. Selanjutnya, tidak ada yang dapat membatalkan kepemilikannya atas NFT atau memproduksi ulang NFT yang sama persis.

 Baca Juga: Serial Investasi, Cara Mengetahui Emas Asli dan Palsu Sebelum Mulai Menabung Emas

Berbagai pihak menyebut NFT telah menuai kritik sehubungan dengan biaya energi dan jejak karbon untuk proses validasi transaksi blockchain serta sering digunakan dalam penipuan seni.

Halaman:

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x