Mengenal Apa Itu Impostor Syndrome, Tanda dan Gejalanya

- 14 Maret 2022, 07:38 WIB
Ilustrasi orang yang mengalami impostor syndrome.
Ilustrasi orang yang mengalami impostor syndrome. /PIXABAY/mprietou

JAKSELNEWS.COM - Tahukah kamu apa itu Impostor Syndrome? seseorang yang mengidap impostor syndrome biasanya selalu meragukan pencapaian dan kemampuan dirinya sendiri. 

Mengutip dari Hello Sehat, Imposter Syndrome adalah kondisi psikologis ketika seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang dicapainya. 

Orang dengan sindrom ini justru merasa waswas, seolah suatu hari orang-orang akan menganggap dirinya hanyalah seorang penipu yang tidak berhak mengakui segala prestasi dan keberhasilannya.

Impostor syndrome sebenarnya tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), yang berarti sindrom ini tidak tergolong penyakit mental.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan di Kemang Jakarta Selatan dengan Suasana Nyaman dan Harga Terjangkau

Tanda-tanda Impostor Syndrome

-Sering meragukan kemampuan diri sendiri.

-Sering mengaitkan kesuksesan dan pencapaian dengan faktor eksternal.

-Tidak mampu menilai kompetensi dan keterampilan diri secara objektif.

-Merasa takut akan gagal suatu hari nanti.

-Merasa kecewa hingga frustasi ketika tidak mampu memenuhi standar yang ditetapkan sendiri.

Baca Juga: Pamer Foto Mesra, Tiara Andini dan Alshad Ahmad Resmi Berpacaran?

Sindrom ini biasanya ditemukan pada orang yang tumbuh besar dalam keluarga yang menekankan pentingnya prestasi. 

Orang-orang yang berasal dari kaum minoritas, misalnya dari segi ras, suku, latar belakang ekonomi, atau jenis kelamin juga lebih mungkin mengalami sindrom ini.

Adapun gejala dari Impostor Syndrome, diantaranya:

-gampang cemas,

-tidak percaya diri,

-tidak mampu menilai kompetensi dan keterampilan diri secara realistis,

-mudah frustasi atau depresi ketika gagal memenuhi standar yang ia tetapkan sendiri,

-senang menyabotase kesuksesan sendiri,

-cenderung perfeksionis, dan

Baca Juga: Jonatan Christie Terpapar Covid-19 Setelah Kalah di German Open 2022, Pelatih Beberkan Kondisi dan Gejalanya

-selalu menghubungkan kesuksesan dengan faktor eksternal.

Ada beberapa cara menangani Impostor Syndrome, salah satunya yakni berbagi perasaan kamu dengan teman atau mentor terpercaya juga dapat membantu. Orang yang memiliki lebih banyak pengalaman dapat meyakinkan kamu bahwa apa yang kamu rasakan adalah normal.

Tetapi jika keraguan dan kekhawatiran kamu kian mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini