1 Yen Jepang Berapa Rupiah? Sejarah, dan Cerita Lain tentang Mata Uang Jepang

9 Februari 2022, 08:00 WIB
1 Yen Jepan Berapa Rupiah? Dan Cerita Lain tentang Mata Uang Jepan yang Tidak Memilih Gambar Politisi /

JAKSELNEWS. COM - Berapa banyak Yen Jepang adalah Rupiah indonesia? Berdasarkan convertworld.com  satu  Yen Jepang atau JPY adalah 125,2601 IDR dan satu IDR adalah 0,0080 JPY. Informasi ini terakhir diperbarui pada 8 Februari 2022 00.05 CET.

Sedangkan id.exchange-rates.org per 8 Februari 2022 menulis kurs 1 Yen Jepang = 124,91 Rupiah Indonesia. Jika 100 Yen Jepang = 12.491,26 Rupiah

Dalam perdagangan mata uang asing (forex), yen Jepang merupakan salah satu dari mata uang paling banyak digunakan di dunia bersama dolar Amerika, euro Uni Eropa, dan pound sterling Inggris.

Dikutip dari Uang Indonesia, disebutkan bahwa Mata uang Yen digunakan Jepang  sejak 27 Juni 1871 berdasarkan Shinka peraturan pemerintahan tentang mata uang baru. Namun menjadi yen berdasarkan romaji atau alihaksara pada zaman Keshogunan Tokugawa.

Baca Juga: Tanggapi Jenderal Dudung, Menteri Agama: Doa Bahasa Indonesia Tidak Masalah

Mata uang ini menggunakan simbol ¥  yang dikenal secara Internasional.  Tetapi, bidang ekonomi, bisnis, dan perbankan lintas negara saat ini lebih suka menggunakan sistem kode ISO 4217 untuk mendefinisikan mata uang negara-negara di dunia. Yntuk yen Jepang sendiri kode ISO 4217-nya adalah JPY

Kode ini dipilih untuk menggantikan simbol atau lambang uang dikarenakan lebih singkat, gampang, dan bisa mengatasi kekeliruan bila terdapat lebih dari satu tanda mata uang yang kebetulan sama.

Dua huruf pertama, JP, merupakan singkatan Jepang dan juga ranah internet untuk negara dengan lagu kebangsaan Kimigayo ini. Sedangkan huruf terakhir atau ketiga, Y, iyalah inisial dari Yen.

Sebagaimana mata uang banyak negara, Denominasi mata uang Jepang Yen dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kertas dan logam. Pencetakan, penerbitan, pengedaran, dan pencabutan mata uang ini diatur Bank of Japan sebagai bank sentral.

Pecahan uang kertas yen Jepang,   ¥1.000, ¥2.000, ¥5.000, ¥10.000. Sedangkan Pecahan uang logam yen Jepang  terdiri atas ¥1, ¥5, ¥10, ¥50, ¥100, ¥500.

 

Siapa di Gambar Pecahan Yen?

Ada beberapa gambar tokoh  dalam uang pecahan Yen,  Y1000 (Noguchi Hideyo), Y5000 (Higuchi Ichiyo), dan Y10.000 (Fukuzawa Yukuchi).  Mereka bukan pahlawan perang, pemimpin negara, atau politisi.

Bukan, ketiga merupakan seorang ahli biologi, penulis, dan ilmuwan sosial berpengaruh. Pemerintah Jepang tidak memilih politisi sebagai gambar utama dalam mata uang yen. Pemerintah memilih figur yang lebih familiar di masyarakat secara umum.

Baca Juga: Simak Aturan Prokes Covid-19 di MotoGP Mandalika 2022

Pada mata uang yen yang diluncurkan tahun 1984 tampil novelis Natsume Sōseki (Y1000), ahli ekonomi pertanian Nitobe Inazō (Y5000), dan ilmuwan sosial Fukuzawa Yukuchi (Y10.000).

Dulu sempat ada tokoh politik dan pemimpin negara yang mengisi cover mata uang Yen, namun tidak beredar lagi, yaitu  Pangeran Shotoku (pecahan Y5.000 dan Y10.000) pada periode 1957-1969.

 

Singgungan ‘Sejarah’ dengan Cina  

Meski disebut mulai digunakan Jepang  sejak 27 Juni 1871, Yen  konon sudah dikenal Dinasti Han atau sekitar 221 sebelum masehi.

Dikutip dari poini di laman Universitas Muhamadyah Sumatera Utara umsu.ac.id, dahulu ada seorang biksu asal China bernama Wu Zhu lah yang memperkenalkan uang berbentuk koin kepada bangsa Jepang.

Sejak itu hingga abad ke-8, Jepang terus mengimpor koin serupa dari China untuk dipakai sebagai mata uang resmi mereka. Lalu, pada tahun 708, Jepang mulai mencetak koin tembaga dan peraknya sendiri sebagai mata uang.

Koin ini diberi nama Wado Kaichin atau Wado Kaiho. Koin ini meniru koin Kai Yuan Tong Bao dari China, mulai dari bentuk, ukuran, hingga beratnya.

Lebih dari 250 tahun kemudian, Jepang kembali mengimpor mata uang dari China karena mengalami kemunduran ekonomi. Akibatnya, mereka tak sanggup mencetak mata uangnya sendiri.

Baca Juga: Pembaruan PPKM Level 3 yang Berlaku Mulai 8 Februari, Warteg hingga Mall Maksimal 60%

Beberapa abad kemudian, perekonomian Jepang mulai tumbuh pesat. China mulai kewalahan memenuhi permintaan mata uang dari Jepang. Jepang pun mulai memproduksi koin sendiri bernama toraisen dan shicusen untuk menutupi kekurangan mata uang koin dari China.

Pada periode Muromachi, mulai tahun 1336 hingga 1870, Jepang menggunakan mata uang mon. Namun mata uang ini tidak stabil tidak memiliki standar nilai tukar terhadap mata uang asing.

Tatkala pemerintahan Meiji berlangsung, Yen diperkenalkan. Pada tahun 1870, Jepang meminta bantuan perusahaan Jerman untuk mencetak mata uang baru yang dikenal dengan sebutan German Note.

Mata uang itu dicetak dengan metode yang sama dengan mata uang Jerman. Mata uang ini resmi beredar pada tahun 1872.

Bank nasional lantas mulai meminta perusahaan Amerika Serikat untuk memproduksi mata uang yang diterbitkan pada tahun 1873 dengan gaya mata uang barat.

Baca Juga: Pamit Mau Wajib Militer, Daeyeol Golden Child Terharu Fans Berbagi Pesan Dukungan Lewat Pesawat Kertas

Jepang kemudian mengganti model mata uang kertasnya dengan potret wajah. Empress Jingu menjadi menjadi perempuan pertama yang potretnya digunakan dalam Yen.

Dulu ada pecahan/satuan lain yang lebih kecil dari Yen, yaitu send an rin.

1 Yen = 100 sen

1 Yen = 1.000 rin.

Namun, keduanya kini sudah tidak dipakai lagi meskipun sesuai undang-undang mata uang ini masih sah. Hal ini dikarenakan nilainya sangat kecil sehingga hanya dipakai dalam bursa saham atau kurs valuta asing.

 

 

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler