Wah, Banyak Anak Muda Timor Leste Ingin Tinggalkan Negaranya! Apa yang Terjadi?

21 Oktober 2020, 14:45 WIB
Banyak anak mudanya yang ingin pidah ke luar negeri, ada apa dengan Timor Leste? /PIXABAY

JAKSELNEWS.COM - Beberapa tahun terakhir, kerumunan kaum muda kerap terlihat berdiri di depan Kantor Kedutaan Besar Portugis di Dili, Timor Leste. 

Mereka adalah warga negara asli Timor Leste yang menuntut untuk mendapatkan paspor Portugis sehingga mereka bisa meninggalkan Timor Leste dan hidup di Eropa. Apa gerangan yang sebenarnya terjadi?

Dilansir dari The Interpreter, motivasi yang mendorong sekelompok anak muda ini untuk meninggalkan negaranya sendiri adalah masalah pekerjaan. Berdasarkan laporan dari Timor-Leste Population and Housing Census pada tahun 2015, rata-rata pengangguran kaum muda di negara tersebut mencapai 12,3 persen, jauh melebihi rata-rata nasional sebesar 4,8 persen.

Tingginya pengangguran tersebut adalah masalah serius. Pasalnya, sekitar 20 persen populasi Timor Leste adalah kaum muda dengan usia antara 15-24 tahun. Akan tetapi, hanya 14 persen dari keseluruhan kaum muda tersebut yang mempunyai pekerjaan, sedangkan dua pertiga lainnya adalah pengangguran.

Uniknya, jumlah pengangguran di Timor Leste  justru didominasi oleh kaum muda dengan pendidikan tinggi. Laporan yang sama menyebutkan bahwa sekitar 53,4 persen pemuda Timor Leste yang menamatkan pendidikannya tidak bekerja.

Beberapa penelitian mengatakan fenomena ini terjadi karena dua hal, yaitu kurangnya kesempatan kerja dan kurangnya keahlian yang dibutuhkan di kalangan kaum muda.

Lebih jauh, survei dari Sekretariat Pemuda dan Tenaga Kerja Timor Leste pada tahun 2017 memperlihatkan bahwa kaum muda di Timor Leste masih sangat sedikit yang menguasai keahlian di bidang konstruksi, ritel, dan otomotif. Padahal ketiga bidang industri tersebut yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Sebagai gantinya, anak-anak muda tersebut terpaksa harus meninggalkan negaranya demi mendapatkan pekerjaan. Negara-negara Eropa, Australia, atau Korea Selatan jadi pilihan warga negara muda Timor Leste untuk mengais rezeki. Namun, kurangnya keahlian membuat mereka hanya bisa menjadi pekerja kasar di negeri orang.

Meskipun mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan, tetapi perbaikan kondisi ketenagakerjaan dalam negeri sangat diperlukan guna meningkatkan keterampilan dan etos kerja.

Selama ini, penyerapan tenaga kerja di Timor Leste masih sangat bertumpu pada peran pemerintah di sektor publik. Permasalahan berusaha diselesaikan oleh pemerintah Timor Leste melalui Program Konstitusional Kedelapan dengan meningkatkan sektor industri padat karya, seperti sektor pertanian dan manufaktur.

Namun menurut ahli, pemerintah Timor Leste harus memperhatikan pemberdayaan kaum muda agar memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh industri. 

Beberapa lembaga pelatihan seperti Pusat Nasional untuk Pekerjaan dan Pelatihan Profesional Tibar (CNEFP) dan Badan Pembangunan Timor Timur (ETDA) dinilai perlu untuk disokong demi meningkatkan keahlian kaum muda.

Selain itu, pemerintah Timor Leste juga dituntut untuk bisa memperbaiki kualitas pendidikan, menciptakan budaya wirausaha, serta meningkatkan sektor privat untuk mengatasi masalah tingginya pengangguran di negara mereka.***

 

Editor: Husain F.P

Sumber: The Interpreter

Tags

Terkini

Terpopuler