"Saya kesal dengan rencana itu. Kami tidak perlu mengulang pemilu. Jika kami mengadakan pemilu itu berarti kami setuju dengan junta. Pemilu sudah diadakan pada bulan November, dan kami menerimanya." tutur Lei Wah.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan jika masa transisi Myanmar menuju demokrasi setelah adanya kudeta militer pada bulan ini harus mengikuti keinginan rakyatnya.**
Artikel Rekomendasi