Dianggap Lakukan Genosida, Sejumlah Negara Bereaksi dengan Aksi Boikot Olimpiade Beijing 2022

- 4 Maret 2021, 13:58 WIB
ILUSTRASI// Olimpiade Beijing 2022
ILUSTRASI// Olimpiade Beijing 2022 /Pixabay/padrinan

JAKSELNEWS.COM - Di tengah rencana persiapan Olimpiade musim dingin di Beijing pada 4 Februari 2022 mendatang, nyatanya banyak negara justru menyerukan boikot atas acara ini. Seruan boikot ini menyusul dugaan genosida terhadap kaum Muslim Uighur di China. 

Seruan boikot ini muncul setelah anggota parlemen AS mulai memberikan tekanan pada pemerintahan Biden agar mempertimbangkan untuk menarik diri dari Olimpiade Beijing 2022. Selain parlemen AS, negara besar peserta Olimpiade seperti Belanda dan Kanada juga turut menyuarakan ketidaksetujuan mereka. 

Sjoerdsma dari partai Liberal Sosial di Belanda mengusulkan agar Komite Olimpiade Internasional sebagai penyelenggara mulai mempertimbangkan untuk memindahkan acara itu ke negara lain. Pada awal Februari, kelompok senator AS dari Partai Republik menyerukan agar pertandingan Beijing dipindahkan ke negara lain.

Baca Juga: Raditya Dika Bakal Bikin Web Series Baru, Apa Judulnya?

Selain itu, pada pertengahan Februari Erin O'Toole dari Kanada juga membuat permintaan serupa. Pada awal bulan ini, sudah terdapat koalisi antara 180 organisasi HAM yang mendukung aksi boikot ini. 

Aksi ini sebagai reaksi terhadap China atas penindasan terhadap kaum minoritas Muslim Uighur. Nyatanya, ini bukan aksi boikot yang pertama, sebab tahun 1980 tim AS juga pernah memboikot Olimpiade Moskow setelah Uni Soviet menginvasi Afghanistan. 

 

China pun menepis seruan boikot terhadap perhelatan Olimpiade Beijing tahun depan tersebut pada hari Rabu, 3 Maret kemarin. China juga dituding sengaja memberikan bantuan vaksin Covid-19 dan bantuan berkaitan dengan situasi pandemi di negara lain karena ingin mendapatkan kekuatan politik.

Baca Juga: Indonesia Siap Kembangkan Wisata Berbasis Otomotif

Halaman:

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x