Network
JAKSELNEWS.COM - Masyarakat Gaza terancam hidup tanpa persediaan listrik sejak satu-satunya pembangkit listrik mereka dimatikan pada Selasa, 18 Agustus 2020. Diduga hal ini terjadi sebagai pembalasan Israel atas aksi pengiriman balon pembakar.
Dua juta penduduk Gaza terpaksa hanya mendapat aliran listrik selama 6 jam setelah 10 jam pemangkasan.
"Aliran listrik mungkin akan dikurangi lagi menjadi hanya empat jam (per hari)," ucap seorang pejabat perusahaan distributor listrik utama Gaza, Mohammad Thabe, dikutip dari galamedianews.com dalam artikel yang terbit sebelumnya, “Masyarakat Gaza Terancam Hidup Tanpa Pasokan Listrik, Israel Tangguhkan Pengiriman Bahan Bakar”
Gaza akhirnya mengandalkan generator untuk menambah aliran listrik, sehingga menambah tekanan finansial bagi masyarakat yang kebanyakan berada di bawah garis kemiskinan.
Otoritas Gaza juga menyebut bahwa penutupan pembangkit listrik ini akan menyebabkan gangguan pada fasilitas vital seperti rumah sakit, yang juga dilengkapi dengan generator listrik.***
Artikel Rekomendasi