Network
JAKSELNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 26 Februari 2021 malam. Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
Kasus ini masih dalam perkembangan terkait barang bukti dan orang-orang yang juga terlibat. Setelah tertangkap KPK, Nurdin pun diterbangkan dari Sulawesi Selatan ke Jakarta.
Sebelum tertangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Jumat malam, Nurdin Abdullah melakukan pelantikan 11 kepala daerah di Baruga Karaeng Pattingaloang yang berada di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. 11 kepala daerah tersebut terpilih pada pilkada serentak 9 Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Cek Fakta Pesan Berantai Puluhan Jurnalis Terkapar Usai Vaksinasi Corona, Benarkah?
Nurdin Abdullah sendiri bukanlah sosok baru di pemerintahan Sulawesi Selatan. Sebelumnya ia adalah sosok pemimpin kebanggaan Sulawesi Selatan dengan segudang prestasi. Salah satu prestasi Nurdin Abdullah yang kini membuat publik merasa miris adalah penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) pada 2017 lalu.
Penghargaan ini diberikan saat Nurdin Abdullah menerima kepercayaan rakyat sebagai Bupati Bantaeng untuk periode kedua. BHACA merupakan penghargaan yang diberikan pada sosok yang dinilai bersih dari praktik korupsi, tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan memiliki pengaruh di masyarakat dalam rangka pemberantasan korupsi.
Penghargaan ini pula yang menjadi poin penting kemenangan Nurdin Abdullah menjadi Gubernur Sulawesi Selatan pada 2018. Tidak hanya BHACA, Nurdin juga dikenal sebagai bupati yang membawa transformasi Kabupaten Bantaeng, terutama pada sektor pertanian.***
Artikel Rekomendasi