Network
JAKSELNEWS.COM - Setelah pertama kali ditemukan di UK, mutasi virus corona B.1.1.7 ditemukan di Indonesia 1 Maret 2021 malam. Menurut Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, sudah terdapat dua kasus terinfeksi virus corona mutasi B.1.1.7 ini.
Lebih lanjut, dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-Pandemi tersebut, Dante menjelaskan jika masuknya mutasi virus ini menandakan tingkat kesulitan yang semakin berat. Sebab, mutasi B.1.1.7 ini disebut 70 persen lebih menular dibanding sebelumnya.
Tidak hanya di Indonesia, mutasi virus B.1.1.7 juga telah ditemukan di Singapura, India, Malaysia, dan Korea Selatan. Virus varian B.1.1.7 ini terungkap menyebar secara signifikan hingga mengakibatkan peningkatan kasus positif dua kali lipa di Amerika Serikat setiap 10 hari.
Baca Juga: WHO Klaim 10 Persen Populasi Dunia Miliki Antibodi Terhadap Covid-19
Berdasarkan data terbaru WHO, varian B.1.1.7 ini telah ditemukan setidaknya pada 80 negara di dunia. Varian ini pertama kali teridentifikasi di UK sekitar November 2020 lalu.
Varian B.1.1.7 diperkirakan lebih mematikan dan mungkin menyebabkan pasien terinfeksi dirawat di Rumah Sakit dibandingkan kasus positif tanpa varian ini. Tetapi data ini masih akan terus berubah seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang berfokus pada virus dan penemuan vaksin Covid-19.
Meski menular lebih cepat dan memiliki kemungkinan menyebabkan risiko tinggi pada pasien yang tertular, vaksinasi masih merupakan solusi yang tepat untuk dilakukan. Varian B.1.1.7 ini pun akan tetap terdeteksi melalui tes PCR.
Baca Juga: Inikah yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Berhenti Menghisap Vape?
Menyusul temuan dua kasus positif Covid-19 dengan varian baru ini, tetaplah jaga kesehatan dan tingkatkan disiplin diri Anda dan keluarga ya.***
Artikel Rekomendasi