Network
JAKSELNEWS.COM - Proyek multiyear yang berjalan di pedalaman Aceh diduga kerap kali diganggu oleh oknum-oknum tertentu. Padahal proyek ini penting sebagai upaya memperbaiki infrastruktur di Aceh.
Melihat hal ini, pemuda dataran tinggi Gayo, Sadra mengancam bahwa lebih baik pisah saja dari provinsi Aceh jika oknum-oknum yang ingin membatalkan proyek multiyear masih bermunculan.
"Jika masih saja ada yang menginginkan pembangunan ini batal, tidak usah panjang narasi pisah saja kita dari Aceh ini,” ujar Sadra, dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam RRI dalam artikel Ancam Pisah dari Provinsi Aceh, Pemuda Gayo: Jika Masih Ada Oknum Minta Proyek Multiyear Dibatalkan pada Kamis 17 September 2020.
Pasalnya menurut Sadra masyarakat pedalaman Aceh sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan tersebut. Hal ini karena mereka membutuhkan penghubung ke perkotaan.
"Masyarakat pedalaman Aceh ini sangat membutuhkan infrastruktur penghubung ke perkotaan di perbaiki," ujar Sadra.
"Nah sekarang kan ada oknum-oknum yang menginginkan proyek ini gagal, apa maksudnya coba?" tambahnya.
Sadra sampai merasa heran dengan cara pikir para oknum tersebut yang menurutnya tidak normal. Pemuda asal Gayo ini menegaskan bahwa oknum yang ingin membatalkan proyek multiyear telah hilang kemanusiaannya.
"Ini mega proyek langsung menyentuh masyarakat, jadi saya kira sudah hilang rasa kemanusiaan mereka yang ngotot proyek ini batal,” lanjutnya lagi.
Selain Sadra, Bupati Bener Meriah, Sarkawi juga menyebut bahwa pembangunan jalan di pedalaman Aceh merupakan kebutuhan rakyat. Maka dari itu pembangunannya harus selesai dan tuntas.
Artikel Rekomendasi