A post shared by Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet) on
BNPB memberi sebuah peringatan terkait fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia.
Apabila fenomena La Nina ini tidak di antisipasi dengan baik, maka dapat memicu bencana yang tak jarang merugikan seperti hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana diakibatkan jumlah debit air dan statistik curah hujan, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
Menurut perkiraan BMKG, dampak dari fenomena La Nina pada bulan ini akan dirasakan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, BMKG menyebutkan bahwa ada dua wilayah, yang tidak akan terdampak oleh fenomena ini, yakni Papua bagian timur dan Sumatera.
Sementara itu, meskipun dua wilayah tersebut tidak terdampak oleh La Nina, saat ini Sumatera telah mengalami intensitas hujan yang tinggi, hal tersebut dipicu oleh kondisi topografi lokal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar telah menandai beberapa kota/kabupaten yang berpotensi terkena dampak La Nina, disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat Dani Ramdan di Bandung, Selasa 13 Oktober 2020.
Wilayah tersebut pun adalah sebagai berikut:
Kemudian merambat ke selatan:
Editor: Husain F.P
Sumber: Pikiran Rakyat
Artikel Rekomendasi