JAKSELNEWS.COM - Selama masa pandemi, banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja jarak jauh atau work from home. Adanya wacana membuat sistem kerja ini menjadi permanen sepertinya tidak berlaku bagi Google dan Alphabet. Google sepertinya ingin membuktikan jika nantinya masa depan akan terlihat kurang lebih sama dengan masa lalu sebelum adanya pandemi.
Google dan Alphabet mengumumkan jika mereka akan menginvestasikan US$ 7 miliar untuk pengembangan kantor dan pusat data tahun ini. Investasi ini akan digunakan bagi pengembangan kantor di 19 negara.
Anggaran ini termasuk lebih dari US$ 1 miliar yang akan digunakan di California serta perluasan kantor Atlanta, Chicago, New York, dan kota-kota yang lebih kecil. Selain itu, investasi ini juga akan membantu Alphabet dalam memperluas jangkauan antar daerah dan meningkatkan pusat data yang memungkinkan pencarian online.
Baca Juga: Episode 9 'Penthouse' Season 2 Tayang, Sejumlah Teori Netizen Terbukti
Meskipun terbilang besar, namun rencana pengeluaran Google ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada 2019, Google menganggarkan US$ 13 miliar dan US$ 10 miliar pada tahun 2020.
Keputusan Google ini justru berlainan dengan keputusan yang diambil beberapa perusahaan teknologi lainnya. Facebook, Twitter, dan Square tampaknya akan mempertimbangkan sistem kerja jarak jauh sebagai sistem kerja permanen yang berlaku selamanya.
Tidak hanya pada perusahaan sosial media, terdapat beberapa kekhawatiran serupa di Silicon Valley. Ada kemungkinan jika nantinya para karyawan startup akan meninggalkan area tersebut untuk mencari alternatif yang lebih murah.
Google sendiri sebenarnya masih mempertimbangkan sistem kerja work from home. Perusahaan ini menganggap jika masih ada beberapa kolaborasi perorangan yang dibutuhkan demi terciptanya produktivitas kerja yang positif.
Artikel Rekomendasi