JAKSELNEWS.COM - Alopecia areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat pada tubuh sendiri. Penyakit ini menyerang folikel rambut.
Melansir dari Hello Sehat, normalnya, rambut manusia bisa rontok 50 – 100 helai per hari. Bila rambut yang rontok lebih dari 100 helai per hari, ada kemungkinan kamu mengalami alopecia.
Ada beberapa jenis kebotakan yang dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan gejalanya, yakni sebagai berikut.
Baca Juga: Jefri Nichol Akan Incar Netizen yang Sebar Link Ilegal Film Jakarta vs Everybody
-Alopecia areata: kebotakan hanya pada titik tertentu di kepala.
-Alopecia totalis: rambut botak sepenuhnya dan merata di seluruh kulit kepala.
-Alopecia universalis: kehilangan semua rambut di tubuh.
Dari ketiga jenis kebotakan tersebut, jenis kebotakan yang paling sering dialami oleh banyak orang adalah alopecia areata.
Alopecia dapat terjadi untuk sementara waktu. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kulit kepala akan botak dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Ernest Prakasa Komentari Sikap Will Smith yang Menampar Chris Rock di Panggung Oscar 2022
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor genetik, stres, hingga penyakit tertentu.
Bila kamu merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mengatasi masalah kebotakan ini.
Berikut ini beberapa gejala alopecia yang paling sering terjadi, diantaranya:
1.Garis rambut mundur dan menipis.
2.Kebotakan tidak merata.
3.Rambut rontok tiba-tiba.
4.Kulit kepala terkadang terasa terbakar atau gatal.
Baca Juga: Profil dan Biodata Irene, Leader Red Velvet yang Berulang Tahun ke-31 Tahun Hari Ini
5.Kulit kepala berwarna kemerahan.
6.Bagian rambut yang rontok membentuk pitak sebesar lingkaran. Pitak juga dapat terjadi di janggut atau alis.
7.Rambut yang rontok tidak hanya terjadi di kulit kepala, tapi juga anggota tubuh lainnya.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila kamu memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.***