Bacaan Doa Iftitah, Hukum dan Artinya

- 12 Januari 2022, 10:36 WIB
Ilustrasi melakukan sholat berjamaah
Ilustrasi melakukan sholat berjamaah /Unsplash/Levi Meir Clancy/

JAKSELNEWS.COM - Doa Iftitah merupakan doa dalam sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram pada rakaat pertama dan sebelum membaca Surat Al Fatihah. 

Hukum melafalkan iftitah adalah sunnah. Artinya, apabila dibaca akan mendapat pahala, tapi apabila tidak dibaca pun tidak mendapat dosa dan sholat tetap sah.

Kata iftitah sendiri, berasal dari kata “fataha” yang artinya pembukaan. Hal inilah yang menyebabkan kenapa doa ini terletak di awal rakaat.

Di Indonesia sendiri, bacaan Iftitah sendiri memiliki dua versi. Pertama ialah versi Iftitah dengan narasai Allahumma ba'id bainiy. Kemudian, versi yang kedua ialah dengan narasi Allaahu akbaru Kabiraa.

Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kayu Putih, Pernah Mencobanya?

Dari hadits-hadits shahih, kita mendapatkan bacaan iftitah yang Rasulullah ajarkan ternyata cukup banyak. Ada yang pendek, ada yang cukup panjang. Intinya adalah memuji Allah, memuliakan dan menyanjung-Nya.

Hukum Doa Iftitah

Hukumnya sunnah yang dilakukan saat sholat fardhu atau sholat sunnah terletak di rakaat pertama sebelum membaca surat Al-Fatihah.

Doaini bukanlah syarat sah dan syarat wajib dalam sholat, akan tetapi membaca doa ini adalah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, membaca doa tersebut dalam sholat akan mendapat pahala dan bila tidak mengerjakannya tidak mendapat dosa.

Meskipun membaca iftitah bersifat sunnah, akan tetapi bila kita tidak membaca doa ini, sholat yang kita lakukan tidaklah sempurna. oleh karena itu ada beberapa orang yang menganggap doa ini wajib.

Baca Juga: Begini Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al Quran yang mudah baginya.”(HR. Abu Daud dan Hakim).

Berikut Bacaan Doa Iftitah

1.Doa Iftitah yang pertama

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْخَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa-i wats tsalji wal barod

Artinya : Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkan (sucikan) dariku kesalahanku sebagaimana Engkau bersihkan (sucikan) baju yang putih dari kotoran. Ya Allah cucilah (bersihkanlah) aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."

2.Doa Iftitah versi lainnya

للهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ . 

Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

Baca Juga: Bacaan Doa Sholat Dhuha dan Artinya

Artinya :” Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. “

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”***

Editor: Husain F.P

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x